Nakita.id - Meskipun penyebab anak susah makan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor psikologis, problem susah makan pada anak sering pula disebabkan oleh penyakit berupa infeksi atau kelainan bawaan.
Kadang, bukan infeksinya sendiri yang menyebabkan kondisi anak menurun, melainkan sulit makannya itu. Anak susah makan menyebabkan asupan nutrisi ke dalam tubuh tidak mencukupi, sehingga berbagai masalah lain akan bermunculan. Oleh karena itu, atasi dulu penyakit yang ada agar kondisi susah makan pada anak dapat berangsur pulih.
(Baca juga : Kalau Dibiarkan, Anak Susah Makan Lama-lama Bisa Depresi) Ini 3 penyakit penyebab anak susah makan: 1. GANGGUAN SUSUNAN SARAF SEBABKAN SULIT MAKAN Kemampuan makan sangat berkaitan dengan berjalannya fungsi sistem saraf. Jika sistem ini mengalami gangguan, dari yang ringan hingga berat, maka selera makan anak akan turun. Anak pun jadi susah makan. Apalagi jika gangguan itu disertai gejala kejang dan panas tinggi.
Contohnya, anak-anak yang mengalami retardasi mental akibat kelainan susunan saraf. Mereka sangat lemah dalam segala hal, termasuk dalam hal psikomotoriknya. Kepandaiannya pun berbeda dengan anak-anak normal.
Demikian pula dalam hal makan; kalau anak normal sudah bisa makan nasi, anak terbelakang bisanya masih minum susu karena belum bisa mengunyah.
Adapun penyebab gangguan susunan saraf pusat, bisa bersifat genetik ataupun tidak. Ciri-cirinya bisa diketahui dari segi fisik.
(Baca juga : Anak Susah makan? Coba Cara Ini Agar Anak Berselera Makan) 2. TUBERCULOSIS (TB/TBC) PENYEBAB SULIT MAKAN Ini penyakit lain penyebab anak susah makan. Penyakit TB disebabkan basil tuberculosis yang disebut Mycobacterium tuberculosis. TB pada anak merupakan penyakit yang didapat atau ditularkan dari orang dewasa, baik di rumah, di “sekolah”, dan tempat umum.
Jika anak mengalami panas badan atau demam berkepanjangan dan tak juga turun kendati sudah diobati dengan berbagai macam obat penurun panas – misal, satu bulan demam tinggi dan adakalanya tak terlalu tinggi -, patut dicurigai ia terkena TB.
Gejala lain, nafsu makan berkurang, sehingga berat badannya tak naik-naik kendati sudah mengonsumsi makanan bergizi. Bahkan, berat badan cenderung turun. Anak tampak kurus, lesu, dan tak bergairah. Ia pun terlihat sulit makan.
(Baca juga : Yang harus Mama Lakukan Ketika Anak Susah Makan) Oleh karena itu, agar anak tak sulit makan dan BB-nya pun naik, maka anak harus dibawa berobat, tentu secara rutin dan teratur. Biasanya pada dua bulan pertama sudah kelihatan ada perubahan, semisal kenaikan BB dan demam mereda.
Namun, pengobatannya jangan dihentikan, lo, agar tak kambuh lagi. Soalnya, jika kambuh lagi, basilnya akan kebal dan pengobatannya sangat sulit. Jadi, pengobatan TB harus dilakukan tuntas. 3. SULIT MAKAN KARENA INFLUENZA
Anak sulit makan boleh jadi gara-gara penyakit influenza. Influenza merupakan infeksi virus yang umum dengan gejala batuk, pilek, radang tenggorokan, demam, serta nyeri pada sendi.
Influenza atau flu yang menyerang anak-anak akan membuatnya sulit atau susah makan. Tak heran jika sering terkena flu, berat badan anak pun tak kunjung bertambah atau malah turun.
(Baca juga : Kesalahan yang Sering Mama Lakukan Saat Anak Susah Makan) Masalahnya, lendir yang terdapat di saluran napas bisa memaksanya bernapas lewat mulut. Jika mulutnya diisi makanan, tentu napasnya semakin sulit. Itulah mengapa ia jadi malas atau susah makan. Padahal obat flu karena virus ini justru istirahat yang banyak dan makan makanan bergizi.