Biar Enggak Sulit Makan, Yuk Atur Pola Makan Anak

By Ipoel , Rabu, 23 April 2014 | 03:00 WIB
Biar Enggak Sulit Makan, Yuk Atur Pola Makan Anak (Ipoel )

TabloidNakita.com - Dengan pola makan teratur, diharapkan anak tidak sulit makan. Mengapa? Dengan pola makan teratur, tubuh anak secara otomatis mengatur kapan waktunya makan dan kapan tidak. Dengan kata lain, anak sudah memiliki jam biologis makan. Bila tiap pagi pukul 7 anak biasa diberi sarapan, maka di setiap jam yang sama, tubuh anak akan membunyikan alarm rasa lapar. Jadi, supaya anak mudah makan, yuk ciptakan pola makan yang teratur.  5 KALI SEHARI, 2 KALI SELINGAN

Anak harus dibiasakan memiliki pola makan sehat, yaitu 5 kali sehari. Lebih baik lagi jika ditambah 2 kali minum susu, pagi dan malam. Pola makan sehat diperlukan untuk memenuhi kecukupan gizinya.

TIGA KALI MAKAN UTAMA

Sebaiknya anak dibiasakan makan sesuai jadwal. Misal, sarapan antara pukul 06.00-07.00, makan siang jam 12.00-13.00, dan makan malam jam 18:00-19:00. Jadwal tersebut diatur dengan jarak kira-kira setiap 4 jam, karena setelah 4 jam, lambung akan kosong.

Sarapan sangat penting, malah wajib buat anak. Bila anak makan malam pukul 19.00, tentu esok pagi perutnya sudah kosong, hingga menimbulkan rasa lapar. Bila si kecil tak sarapan, rasa lapar ini tentu akan berpengaruh pada konsentrasi dan aktivitasnya sepanjang pagi hingga siang.GIZI SEIMBANG 

Segala jenis makanan bisa dikonsumsi untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Yang penting, memenuhi gizi seimbang, beragam, dan bervariasi. Tentunya harus bervariasi agar anak tak bosan. Untuk sarapan, misal, Senin: nasi, daging, dan tahu; Selasa: roti, telur, mentega; Rabu: sereal, ayam, susu; Kamis: bubur ayam; Jumat: nasi uduk, telur dadar; Sabtu: pancake, susu, dan seterusnya. Minggu berikutnya, bisa saja dari bahan sama namun dengan olahan berbeda. Misal, Senin lalu daging semur, nah, Senin berikutnya daging opor; Jumat lalu nasi uduk, maka Jumat berikutnya nasi goreng. Tergantung dari kepandaian ibu mengatur.

DUA KALI MAKANAN SELINGAN

Jangan lupa, selain jam makan utama sebanyak tiga kali, anak juga perlu makan selingan dua kali. Pemberian makanan selingan bertujuan mencukupi kebutuhan gizi anak. Makanya, dimasukkan dalam jadwal makanan harian anak. Hal ini berarti pula, makanan selingan bukan cuma buat anak yang mengalami susah makan atau si kurus saja, melainkan tiap anak. Termasuk juga si gemuk karena ia pun masih butuh tenaga banyak.Perlunya pemberian makanan selingan juga didasari atas pertimbangan ukuran lambung anak yang relatif kecil, hingga volume atau daya tampungnya amat terbatas. Praktis, pemenuhan kebutuhan gizinya tak mungkin tercukupi hanya dengan sekali makan dalam porsi besar, melainkan harus diisi sedikit-sedikit dengan frekuensi 5-6 kali makan. Tujuannya agar proses pengolahan makanan tak kelewat membebani kerja organ tubuhnya, sementara kebutuhannya akan gizi yang baik bisa tercukupi.

Tentunya jadwal pemberian makanan selingan harus diperhatikan. Jangan sampai si kecil merasa kekenyangan, lalu akhirnya tak mau menyantap makanan utama. Itu sebab, jadwalnya diatur di antara dua waktu makan utama. Jika makan utama biasa diberikan jam 7.00-8.00 untuk sarapan dan jam 12.00-13.00 untuk makan siang, misal, makanan selingan bisa diberikan jam 10.00. Sedangkan makanan selingan ke-2 disajikan antara waktu makan siang dan malam atau setelah anak bangun tidur siang, yakni sekitar jam 16.00. Kemudian malam, sekitar sejam menjelang tidur, berikan segelas susu. Jadwal ini berlaku untuk pola makan 5 kali. Sedangkan pola makan 6 kali bisa disisipkan satu kali lagi pemberian makanan selingan, semisal pisang goreng atau roti bakar