Pendidikan Seks untuk Anak Sebaiknya Disampaikan Orangtua

By Ipoel , Jumat, 20 Februari 2015 | 08:00 WIB
Pendidikan Seks untuk Anak Sebaiknya Disampaikan Orangtua (Ipoel )

TabloidNakita.com - Siapa sosok yang paling tepat untuk menyampaikan pendidikan seks? Menurut Irawati Istadi, penulis buku dan pengamat pendidikan seks, sosok itu harus akrab dan dapat mendekati anak secara psikologis. Jadi, sejatinya orangtua adalah sosok ideal untuk menyampaikan pendidikan seks untuk anak. Sebab, tidak mudah membuat anak terbuka berbicara seks. Meski begitu, konselor atau psikolog yang didatangkan khusus dari luar adalah sosok ideal untuk menyampaikan pendidikan seks untuk anak. Wawasan mereka sangat luas dan tahu bagaimana menjelaskan seks kepada anak sesuai dengan tahapan usia. Meski begitu, psikolog sekolah, guru BP, atau guru lain bisa saja memberikan pendidikan seks. Asal, dekat dan akrab dengan anak. Supel dan berani belajar untuk memperkaya pengetahuannya di dunia seksual. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.

        Berikut hal-hal yang perlu dicermati saat menjelaskan pendidikan seks untuk anak di sekolah:* Saat menjelaskan pendidikan seks untuk anak, lakukan pemisahan antara kelompok murid laki-laki dan perempuan. Alangkah lebih baik jika setiap kelompok murid ditangani konselor berjeniskelamin sama, perempuan ditangani konselor perempuan. Begitu juga dengan laki-laki. Dengan demikian, anak dapat lebih terbuka.* Dianjurkan untuk mengelompokkan anak berdasarkan tahapan pengetahuannya tentang seks. Misal, anak yang minim pengetahuan seks, belum terpapar informasi pornografi, tidak pernah mendapatkan pelecehan tentu dipisahkan dengan anak yang sudah pacaran, sering baca buku porno, pernah mendapatkan pelecehan, dan lain-lain. Ini untuk mencegah agar si polos tidak terkontaminasi oleh anak yang wawasan seksnya sudah banyak.* Lakukan dengan beragam cara dan media saat menjelaskan pendidikan seks untuk anak. Pun disampaikan dengan cara menarik. Misal, lewat games, peragaan menarik, menyanyi, dan lain-lain. Ada beberapa permainan yang dapat mengasah keberanian, sehingga anak berani berkata tidak saat ada orang yang hendak berbuat kejahatan seksual.* Jaga rahasia anak. Jangan sekali-kali membocorkannya, sekalipun kepada orangtua atau guru lain. Dengan demikian, anak nyaman mengemukakan pendapat.* Konselor harus terbuka dan jelas saat menerangkan pendidikan seks. Jika perlu, saat menjelaskan dengan mengambil perumpamaan hewan atau tumbuh-tumbuhan.* Hindari memberi labelling, emosi, saat anak menjelaskan pengalaman seksualnya. Hargai dan dengarkan sehingga anak nyaman mengeluarkan uneg-unegnya.* Lakukan pendidikan seks untuk anak secara berkesinambungan. Jalin kerjasama dengan orangtua di rumah. Ini karena peran orangtua di rumah juga sangat besar. Orangtua merupakan sosok dekat dengan anak, sehingga suasana akrab, terbuka dan dari hati ke hati dapat dijalin dengan mudah. Ibu bisa membimbing anak perempuan sedangkan bapak anak laki-laki, meski tidak menutup kemungkinan ibu menangani anak laki-laki dan perempuan. Gali pembicaraan secara kreatif. Lakukan di waktu yang tepat seperti saat bersantai. Selamat menyampaikan pendidikan seks untuk anak