Nakita.id - Depresi tak hanya terjadi pada orang dewasa, anak pun bisa mengalami depresi. Pakar menemukan, sampel air liur dapat dipakai untuk mendiagnosis depresi pada anak. riset dilakukan untuk menguji kadar hormon stres yaitu kortisol. Studi tentang hal ini dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences. Nah, berikut 5 gejala depresi pada anak seperti dikutip ABC News:
1. Sering merajuk, kesal, marah Tanda umum depresi pada anak yaitu merasa tak berdaya dan putus asa. Pada anak, gejala ini tampak dalam bentuk sering merajuk, kesal, atau marah. Anak pun tak lagi punya minat terhadap suatu kegaitan yang sebelumnya disukai.
2. Bermasalah dengan sekolah Menurut National Institute of Mental Health, anak yang depresi ogah ke sekolah, atau ia berpura-pura sakit agar tak masuk sekolah. Mood yang terganggu menyebabkan anak sulit berkonsentrasi di kelas.
3. Merasa nyeri dan sakit tanpa tahu sebabnya
Anak merasa pusing atau mulas. Gejala ini tak bisa hilang meski dibantu obat. Penyebabnya memang bukan karena adanya penyakit seperti bakteri atau virus tapi faktor psikologis, alias ia memiliki tekanan berat seperti stres atau depresi. 4. Tak mau lepas dari orangtua
Anak menjadi ketergantungan yang berlebihan pada, seperti selalu menempel atau melendoti orangtua. Bahkan, ia merasa takut tanpa penyebab atau irasional. Ini menjadi penyebab depresi lainnya.5. Energi hilang Anak tampak tak berenergi, banyak tidur, atau justru insomnia. Suasana hati yang labil membuat nafsu makannya turun drastis atau malah meningkat tajam. Artinya, anak bisa saja tak ingin makan sama sekali atau justru ingin makan terus-menerus. Ini merupakan tanda depresi pada anak lainnya. Tapi untuk menegakkan diagnosis depresi pada anak, ahli kejiwaanlah yang menentukan. Bila tanda-tanda di atas muncul, segera datangi ahli.