TabloidNakita.com - Berikut fakta-faktanya: 1. Nonton Teve = Anak Kurang Konsentrasi
Ya menonton teve dapat merusak konsentrasi anak. Penelitian dari University of Washington, Seattle, Amerika Serikat: “Pada anak usia balita, menonton televisi bisa memperbesar kemungkinan terjadinya masalah konsentrasi pada saat anak tersebut berusia tujuh tahun. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa setiap tambahan satu jam dari jumlah rata-rata menonton televisi setiap harinya, risiko terjadinya masalah konsentrasi pada saat anak berusia tujuh tahun bertambah hingga hampir 10 persen. Ini berarti, anak usia balita yang menonton televisi sekitar delapan jam sehari mempunyai risiko mengalami masalah konsentrasi sekitar 80 persen lebih besar dibanding anak yang tidak pernah menonton televisi”.
2. Menonton Film Kartun Dapat Merusak KonsentrasiPenelitian dalam jurnal akademik Pediatrics, Prof. Lillard dan rekan, mengenai serial salah satu film: “Menonton kartun yang berjalan cepat dapat merusak konsentrasi dan perilaku anak”. Hasil beberapa pengujian menunjukkan bahwa anak-anak usia empat tahun yang menonton beberapa menit acara televisi populer itu kurang mampu memecahkan masalah. Selain itu, dari penelitian itu juga ditemukan bahwa anak-anak yang menonton acara itu kurang bisa memfokuskan perhatian sesudahnya dibandingkan mereka yang melihat program yang kurang ingar-bingar atau hanya duduk menggambar. Prof. Lillard mengatakan, "Ini mungkin karena karakter terus bergerak dari satu hal ke fantasi ekstrem berikutnya, dan di mana karakter melakukan hal-hal yang tidak masuk akal di dunia nyata. Hal ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi segera sesudahnya. Kemungkinan lain adalah anak-anak mengidentifikasi karakter tanpa fokus dan ingar-bingar itu, kemudian mengadopsi karakteristik mereka."
3. Pencemaran Udara Ganggu Konsentrasi dan Kecerdasam Anak Penelitian Ir. Puji Lestari, Ph.D (ahli polusi udara dari ITB), lulusan Illinois Institute of Technology, AS: “Pencemaran udara di kota-kota besar yang mengandung timbal yang melebihi ambang batas dalam tubuh anak, bisa menurunkan kecerdasan intelektual (IQ).
4. Kekurangan Zat Besi Rusak KonsentrasiMenurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 1995, di Indonesia ada sekitar 40% anak usia 0-5 tahun kekurangan zat besi, dimana kondisi tersebut menyebabkan anemia atau kurang darah yang bisa mengakibatkan konsentrasi belajar anak menurun, bahkan bila itu terus dibiarkan perkembangan otaknya bisa terganggu.Ingin anak konsentrasi? Batasi anak saat menonton teve.