Adakalanya anak senang menjatuhkan dan melempar benda. Semua barang yang dipegang akan dijatuhkan atau dilempar. Begitu terus, sampai capek yang nemenin he he he. Itu belum seberapa, adakalanya ia melakukannya di tempat umum seperti di restoran, cape deh.
Bukan orangtua saja yang sering kali dibuat “capek” saat batita lagi senang-senangnya bermain menjatuhkan dan melempar barang. Kadang, orang-orang lain di sekitarnya pun kewalahan meladeni aksi “menjatuhkan” ini.
Padahal “kerepotan” sejatinya wajib disyukuri. Anak-anak yang tidak melewatinya di usia batita, besar kemungkinan akan mengalami kendala di usia selanjutnya, karena fase ini menjadi landasan untuk perkembangan lainnya. Berikut pembahasannya:
KEKUATAN OTOT LENGAN
Sebelum kemampuan menjatuhkan/melempar benda ini menjadi “kegemaran” si kecil, ia harus mengawalinya dulu dengan kemampuan menggenggam. “Setelah anak bisa menggenggam benda, barulah ia menjatuhkan/melemparkannya,” terang Vera Itabiliana, Psi., dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.
Meski sepintas sederhana, fase menjatuhkan ini disebut Vera sebagai fase penting mengingat manfaatnya sebagai berikut:
• Melatih kekuatan otot lengan anak yang nantinya berguna untuk mengembangkan kemampuan yang berkaitan dengan lengan/tangan seperti menggenggam/memegang pensil untuk menggambar/menulis dan sebagainya.
• Menstimulasi beragam indra. Di antarnya indra peraba dimana anak belajar mengenali tekstur benda yang dipegangnya, ketajaman, bentuk dan sebagainya; indra pendengaran karena si batita belajar mendengarkan suara benda jatuh yang berbeda-beda; indra penglihatan, karena ia mengikuti gerak benda dari atas ke bawah; dan seterusnya.
• Memberikan pelajaran tentang persepsi ruang yang nantinya menjadi dasar mengenal konsep atas-bawah. Sekaligus batita belajar sebab-akibat, awalnya mungkin tak sengaja, tapi akhirnya ia menyadari kalau benda yang digenggamnya dilepas, itu menyebabkan jatuh, dan saat jatuh menimbulkan bunyi yang berbeda-beda.
• Memberikan pelajaran tentang bagaimana merencanakan sesuatu walaupun dalam bentuk yang masih sangat sederhana. Saat benda yang dipegangnya jatuh/terlempar, akan ada orang yang mengambilkannya. Setelah beberapa kali, ia melakukannya dengan sengaja untuk tujuan tersebut.