Ternyata, mimpi buruk lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang perempuan. Para ahli yang terlibat dalam penelitiannya mengira-ngira, hal ini berkaitan dengan daya fantasi anak laki-laki yang lebih luas dibandingkan anak perempuan. Perilaku anak laki-laki yang lebih aktif juga diduga sebagai penyebab.
Dalam psikologi perkembangan, ada dua macam mimpi buruk, yaitu nightmare dan night terror. Nightmare adalah mimpi yang sangat buruk, sering dialami oleh anak sekolah dasar hingga orang dewasa. Mimpi dikejar-kejar binatang buas sampai napasnya tersengal-sengal dan keluar keringat dingin adalah contoh nightmare. Biasanya nightmare terjadi menjelang pagi atau saat tidur akan berakhir. Mimpi yang sangat buruk ini pun biasanya membuat seseorang terganggu pikirannya karena terus mengingatnya hingga beberapa hari. Pada anak, bisa saja ia menjadi terus-menerus ketakutan, takut berada sendirian di sebuah ruangan, takut tidur sendirian, dan takut gelap.
Sedangkan night terror merupakan mimpi buruk yang lebih rendah kadar intensitasnya ketimbang nightmare. Sebagai perbandingan, dalam nightmare-nya, anak mimpi bertemu binatang buas lalu dikejar-kejar sampai si anak merasa lelah dan berkeringat dingin lalu terjaga dengan napas tersengal-sengal. Sedangkan dalam night terror, apa yang dilihatnya bisa sama, hanya saja tak sampai terjadi adegan dikejar-kejar binatang tersebut. Saat mengalami night terror anak juga gelisah, ketakutan, tetapi tidak sampai napasnya tersengal-sengal atau keluar keringat dingin.
Biasanya, night terror terjadi saat anak baru tidur selama 1-2 jam. Anak batita umumnya mengalami mimpi jenis ini, sehingga relatif mudah ditenangkan. Keberadaan orangtua yang memeluk dan memberikan kata-kata menenangkan cepat membuat anak tertidur kembali. Pagi hari, setelah mimpi itu berlalu, anak akan lupa dengan mimpinya.