PERMAINAN PURA-PURA
Permainan ini merupakan salah satu favorit batita. Di dunianya yang tidak terbatas, batita bisa mengimajinasikan apa saja menjadi apa saja yang diinginkannya. Bermain pura-pura selain bermanfaat mengasah imajinasi, juga baik untuk melatih kemampuan verbal, mengasah kecerdasan kinestetik, visual dan sebagainya.
* Mobil-mobilan
Sediakan kardus bekas botol air mineral, biarkan si kecil menjadikannya sebagai mobil-mobilan. Temani anak bermain, sambil pancing imajinasinya, “Wah, mobilnya bagus ya, boleh tidak Mama ikut?” Minta padanya menyebutkan warna mobil, merek, berapa jumlah rodanya, berapa jumlah jok, dan seterusnya. Setelah anak duduk dalam kardus, dorong perlahan.
Tip:
Usahakan tempat bermain agak luas dan tidak terhalang benda/perabotan, yang bisa membuatnya terantuk benda saat “mobilnya” berjalan.
* Berkemah/camping
Sediakan meja yang kokoh, tutupi dengan taplak yang agak besar/seprai hingga bagian bawah meja sedikit tertutupi. “Tendanya bagus ya, Papa boleh ikut kemping?” Biarkan ia membawa beberapa mainannya ke dalam tenda, seperti boneka atau mobil-mobilan untuk mendukung imajinasinya. Bila mejanya cukup luas, orangtua bisa membacakan buku cerita di dalam tenda.
Tip:
Usahakan taplak/seprai yang digunakan untuk menutupi meja tidak sampai menyentuh lantai, supaya kalau terinjak anak tidak membuatnya terpeleset/menarik benda yang diletakkan di atas meja.
* Ke sekolah
Di usia batita umumnya anak sudah ingin “sekolah”. Sediakan tas kecil sesuai ukuran tubuhnya, papan tulis kalau ada atau karton besar yang ditempel di dinding. Biarkan anak menikmati perannya sebagai murid maupun guru. Saat menjadi murid, orangtua bisa mengajarinya mengenal angka, huruf, nama binatang, dan sebagainya. Sebaliknya saat ia berperan menjadi guru, dukung imajinasinya dengan menjadi murid yang mau mendengarkan dan menjawab pertanyaannya. Dudukkan beberapa boneka untuk menambah jumlah muridnya.
Tip:
Kalau anak sudah masuk playgroup, bermain sekolah-sekolahan bisa dimanfaatkan untuk mengulang “pelajaran” yang telah diterimanya, seperti menghafal lagu, nama binatang, nama anggota keluarga, dan sebagainya.
Permainan ini sangat menyenangkan bagi batita. Siapa yang tidak suka membuat berantakan? Tapi jangan buru-buru gusar, ternyata bermain kotor-kotoran mendatangkan banyak manfaat, seperti melatih motorik halus, membuat relaks, mengasah kreativitas, dan sebagainya.
* Membuat istana pasir.
Lakukan permainan ini di halaman rumah. Sediakan seember pasir, pastikan tidak ada benda tajam/kotoran hewan dalam pasir tersebut; seember kecil air, dan sekop kecil dan cetakan yang dibutuhkan. Ajari anak membuat istana pasir seperti kalau sedang di pantai. Basahi dulu pasirnya dengan sedikit air supaya mudah dibentuk. Cetak menara utama dengan ember kecil, tambahkan bangunan-bangunan lain di sekitarnya. Kalau anak terlihat asyik sendiri membuat sesuatu yang “absurd”, jangan dicegah, sebab bisa jadi dalam imajinasisnya bangunan tidak jelas itu adalah penjara Al-Catraz atau tembok besar China.
* Membuat adonan kue.
Bermain kotor-kotoran yang tak kalah menyenangkan adalah membuat adonan kue. Sediakan sedikit terigu, tambahkan air dan contohkan bagaimana membalik-balik adonan itu sampai kalis. Setelah itu berikan aneka cetakan kue, biarkan ia mencetak sesuai bentuk kesukaannya. Kalau kebetulan orangtua juga sedang membuat kue, buat juga bentuk yang sama dengan yang dicetak anak, lalu oven adonan sesungguhnya itu dan setelah matang berikan pada anak kue yang “seakan-akan” dibuatnya tadi.
Tip:
Sediakan baju yang khusus digunakan untuk bermain kotor-kotoran ini. Bisa berupa baju lama yang sudah agak usang atau buatkan celemek kecil, sehingga baju dalamnya tetap bersih meski bermain kotor-kotoran.
Sebelum bermain, pastikan kukunya telah terpotong pendek, sehingga tidak ada kotoran/pasir yang membawa berbagai penyakit menyelinap di balik kuku.
Lakukan permainan dengan sungguh-sungguh sehingga anak menanti-nantikannya lagi, bahkan permainan ini bisa dijadikan hadiah kalau ia melakukan sesuatu yang positif/diharapkan.
Selesai bermain segera mandikan dan keramas, terutama setelah bermain pasir, supaya kotoran yang menempel di tubuh segera bersih.