Komputer bukan lagi barang mewah saat ini karena mudah dijumpai di hampir setiap rumah tangga, terutama yang tinggal di perkotaan. Perangkat ini memang canggih karena mempunyai fungsi yang memudahkan orang berkomunikasi, menyimpan file, menulis surat, berhitung, mengedit naskah dan foto, membuat seni dan kerajinan, hingga untuk bermain game. Hebatnya, bukan saja orangtua yang mahir menggunakan komputer ini, tapi juga anak-anak. Bahkan, anak TK pun sudah menggunakannya. Tentu saja batita belum bisa mengoperasikannya dengan benar, seringkali anak usia ini langsung menekan-nekan tombol yang ada secara sembarang atau tak beraturan. Lantas ia mengguncang-guncang mouse komputer.
Berpikir Simbolik
Menurut ahli perkembangan Piaget, pada usia 12-18 bulan, anak mulai menunjukkan rasa ingin tahu dengan mencoba berbagai tingkah laku untuk melihat apa yang terjadi kemudian. Apalagi komputer yang memancarkan warna-warni di layarnya, ini akan memancing rasa ingin tahunya. Sedangkan pada usia 18-24 bulan, anak mulai dapat berpikir simbolik, menirukan tindakan yang tidak harus ada di hadapannya, dan masih dalam tahap meniru lingkungan.
Tak ada salahnya membiarkan anak ikut terlibat dalam kegiatan ayah/ibu apalagi yang berkaitan dengan hal-hal yang diminati si kecil. Komputer dapat juga digunakan sebagai sarana pendidikan dengan kemasan yang menghibur. Bila mama bisa memilih software yang tepat untuk anak batita, maka berbagai kemampuannya bisa dirangsang, terutama dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan motorik halusnya.
Pengenalan komputer pada anak batita dimulai dengan cara sederhana yaitu memberi tahu si kecil bagaimana proses menyalakan dan mematikan komputer dengan tombol-tombol tertentu, tetapi bukan yang berkaitan dengan kabel listrik. Lalu bagaimana menampilkan gambar pada layar dan menghilangkannya, membunyikan suara-suara di komputer, dan sebagainya. Perlihatkan berbagai hal yang dapat terjadi dengan menekan tombol-tombol komputer tersebut. Tentunya, orangtua harus mengawasi agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan pada anak, dan agar ia tidak merusak komputer itu.
Sementara pada anak usia 2-3 tahunan dapat dikenalkan kosakata baru seputar komputer dan fungsi dari tombol-tombol pada keyboard, seperti “enter“ yang akan banyak digunakan dalam pengoperasian program, pengenalan huruf (simbol bahasa, mulailah dengan huruf-huruf yang merupakan elemen namanya), angka-angka (simbol matematis), serta tanda kiri, kanan, atas dan bawah (konsep ruang, dapat juga dikenalkan lewat tanda panah, scroll dan backspace).
Cukup banyak aspek kecerdasan yang dapat diperoleh anak dari software komputer yang tepat. Antara lain pengenalan bahasa dan simbol bahasa, warna, bentuk, musik dan lagu, matematika, klasifikasi gambar atau suara, matematika sederhana, menyusun pasel, dan mengembangkan imajinasi. Biasanya program ini bersifat edukatif sekaligus menghibur (edutainment) sehingga dapat mengembangkan kemampuan intelektual anak sekaligus membuatnya senang. Kebanyakan software edukatif tercantum peruntukan usia pada kemasannya.
Mengenalkan komputer pada batita tentunya harus melalui aksi konkret. Tidak bisa dengan penjelasan semata, tetapi harus disertai praktik. Dudukkan si kecil dengan nyaman di kursi yang sesuai dengan ketinggiannya. Bisa juga anak duduk di pangkuan orangtuanya. Lakukan pengenalan komputer pada anak dengan cara mencontohkan cara pengoperasiannya dan memberi kesempatan kepada anak untuk mencobanya. Misalnya mengisi gambar dengan warna, mencari angka, mencari gambar yang sama, dan sebagainya.