Sebaiknya to the point agar lebih mudah dipahami dan hindari menggunakan kata "jangan" karena anak hanya akan menangkap kata kerja yang mengikuti kata jangan. Kalau kita mengatakan "Jangan naik," yang dilakukannya justru ia akan naik. Sebaiknya, beritahu di awal apa-apa saja yang perlu disepakati, "Kamu boleh naik ayunan, tapi pegang erat-erat, ya."
Contoh komunikasi efektif dengan batita 1—2 tahun:
Ayah: Dek, buang sampah di keranjang sampah, ya. Hayooo mana tempat sampahnya?"
Anak: Mana, Yah? Mana?
Ayah: (Beri waktu pada anak untuk mengolah pikirannya dan mencari letak tempat sampah, tapi jangan terlalu lama membiarkannya bingung, kemudian katakan,) Tuh... tempat sampahnya ada di pojok ruangan.
Anak: Oh iya ya....
Ayah: Adek bisa ke sana sendiri dan buang sampahnya, kan? (Bila anak melakukan apa yang orangtua sebutkan, lontarkan pujian.) Wah... pintar! Anak Ayah sudah bisa buang sampah sendiri.
Contoh komunikasi efektif dengan batita 2—3 tahun:
Ibu: Adek, kok manjat-manjat teralis jendela sampai tinggi begitu?" (Biarkan sejenak anak mengolah sapaan orangtua.)
Anak: Aku kan udah gede, Ma. (Anak tetap memanjat.)