Tak jarang orangtua malah menggurui anak saat mengalami kejadian yang tak diharapkan. Kalimat seperti, "Kan, Mama sudah bilang, bla... bla... bla," akan ditangkap anak sebagai beban tambahan. Tak ubahnya seperti pepatah, "sudah jatuh, tertimpa tangga" alias sudah sakit kok malah dimarahi.
Selain menyakitkan, "menguliahi" hanya akan membentuk anak menjadi individu kurang percaya diri dan serbabergantung pada apa yang dikatakan orangtuanya. Padahal ke depannya akan ada begitu banyak permasalahan yang harus diselesaikannya sendiri karena kondisinya memang tak memungkinkannya untuk selalu minta petuah dari orangtua.
Yang Sebaiknya Dilakukan:
Orangtua harus mampu menahan diri untuk tidak menggurui yang hanya akan membuat anak nelangsa dan cenderung pesimis. Akan lebih bermakna kalau orangtua melibatkan anak untuk mengevaluasi mengapa ia sampai terjatuh, "Oh... tadi Adek terpeleset gara-gara kaki yang sebelah lagi belum benar-benar berpijak ke anak tangga yang di atasnya." Kalau dia protes karena dilarang naik dua anak tangga sekaligus, lebih baik ajari dia untuk mengukur seberapa kemampuan dirinya. Tentu saja jangan lupa untuk melihat dan mengobati lukanya serta menghiburnya lebih dulu sebelum melakukan evaluasi. Yang pasti, salah besar kalau gara-gara kejadian itu kita lantas melarangnya mengeksplorasi ini itu.