Mulai Berpikir Kritis (2)

By Ipoel , Kamis, 22 November 2012 | 21:00 WIB
Mulai Berpikir Kritis (2) (Ipoel )

Tahap Ketiga:

Pada tahap ini anak memperlihatkan perkembangan baru dimana ia mulai tertarik pada objek-objek di luar dirinya. Begitu mainannya jatuh yang berarti berada di luar lapangan penglihatannya, ia akan mengarahkan perhatiannya ke tempat mainan itu jatuh. Hanya saja, ketertarikan ini masih sebatas pada benda-benda yang bisa berpindah tempat karena dirinya sendiri dan bukan dipindahkan orang lain.

Di tahapan ini pula anak sudah bisa menemukan objek-objek yang sebagian tersembunyi ataupun tertutup. Bisa dibilang kemampuan ini merupakan permulaan dari kemampuannya memersepsikan ketetapan dalam objek. Itulah mengapa, permainan cilukba sangat disukai anak usia ini. Sedangkan kalau objeknya sama sekali tidak ada, anak tidak akan mencarinya.

Ketertarikan pada benda-benda di luar dirinya tak hanya sebatas dilihat, melainkan juga dimanfaatkan, seperti mulai disusun-susun, dibolak-balik atau bahkan dibanting-banting.

Tahap Keempat:

Di tahap ini anak dapat menemukan objek yang seluruhnya tidak berada dalam lapangan penglihatannya alias benda yang tersembunyi. Anak akan menyingkirkan sesuatu yang menghalangi atau menutupi yang dilakukan oleh orang lain pada objek yang diinginkannya. Tentu saja kemampuan ini masih sederhana. Kalau objeknya dipindahkan ke tempat lain, anak masih tetap mencarinya di tempat semula. Ia belum bisa merangkaikan konsep tentang pemindahan tempat.

Tahap Kelima:

Di tahap ini ada peningkatan lagi karena anak sudah bisa melihat rangkaian objek yang dipindahkan selama objek-objek tersebut masih dapat dilihatnya saat dipindah-pindahkan. Kalau bonekanya yang semula ditutup selimut dipindahkan ke tempat lain dan ia melihat momen pemindahan itu, anak akan mencarinya di tempat persembunyian baru.

Tahap Keenam:

Pada tahap ini anak bisa menemukan objek-objek yang tidak ada dalam lapangan persepsinya, yakni yang tertutup atau tersembunyi di suatu tempat. Kalau mulanya di masa bayi, anak belum bisa memisahkan antara dirinya dan objek-objek di luar dirinya, maka di akhir masa sensori motor ini, objek-objek dipersepsikannya sebagai sesuatu yang berpindah dan tetap.

Nah, sejalan dengan perkembangan kemampuannya dalam memersepsikan permanensi objek inilah, anak mengembangkan pengertian mengenai dirinya sendiri sebagai makhluk yang bebas yang ingin bereksplorasi.