Anak pemalu cenderung menarik diri. Mereka kerap menempel pada papa-mama, menangis, atau mengamuk bila dipaksa berhadapan dengan hal-hal baru di hadapan orang yang tak dekat dengannya. Segi positifnya, mereka bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang menganalisis setiap situasi secara utuh sebelum “masuk.” Anak-anak seperti ini cenderung membuat keputusan bijak.
Penanganan terbaik dengan memberi banyak waktu, dukungan, dan kesabaran bagi mereka untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru. Selain itu, sesering mungkin kenalkan anak pada orang baru di suasana yang lumayan ramai, seperti acara keluarga atau ulang tahun teman. Ajak anak bermain peran, dimana orangtua berperan sebagai anak pemalu, si batita menjadi teman yang mengajak berkenalan. Tujuannya agar anak mempelajari cara menghadapi orang baru dan juga memupuk keberanian.