Meskipun si kecil aktif melakukan ini-itu, gerakan yang mendatangkan manfaat adalah yang terarah, bertujuan, dan terukur. Terarah artinya ada rentang waktu dan frekuensi yang ditetapkan sesuai kemampuan di usia batita. Namun begitu, jangan memaksa jika si batita tidak mau memenuhi target durasi dan frekuensi mengingat tingkat konsentrasinya yang masih rendah. Menyiasatinya, ajaklah si kecil melakukan gerakan-gerakan dengan cara dan bentuk yang menyenangkan atau bermain. Lalu, berhentilah jika si batita terlihat mulai lelah.
Sedangkan yang dimaksud bergerak dengan tujuan adalah berolahraga untuk merangsang perkembangan fisik dan psikisnya secara menyeluruh. Selanjutnya, meski terarah dan bertujuan, orangtua harus paham, bentuk olahraga yang paling pas untuk usia batita adalah gerakan yang sesuai tahap kemampuannya, antara lain berjalan, berlari, memanjat, melompat, menendang, melempar-tangkap bola yang cukup besar, dan menggerakkan tangan. Inilah yang dimaksud gerakan atau olahraga terukur.
Untuk mengetahui apakah si batita sudah siap berolahraga, berikut ciri-ciri kesiapan fisiknya:
- Di usia batita, anak mulai menguasai keterampilan berdiri, berjalan, dan berlari. Awalnya, ia berjalan agak ‘sempoyongan’ dan tidak kenal arah. Ia belum tahu apa itu belok kiri atau belok kanan. Ia hanya bisa berjalan lurus sampai akhirnya tibalah di pelukan Anda. Secara perlahan, ia akan makin pintar berbelok. Untuk berbelok, ia harus melambung cukup lebar. Memasuki usia 3 tahun, barulah ia mampu membelokkan tubuhnya secara tiba-tiba ke kiri atau kanan ketika berjalan atau berlari. Ia juga sudah mulai bisa melompat dengan kedua kakinya, dan mendarat sambil sedikit membungkukkan badannya.
- Batita gemar berlari yang biasanya mulai dikuasai di usia setahun dengan gerakan yang belum mantap. Ia juga sudah dapat melempar dan menendang jarak dekat. Kemampuan menangkap dengan dua tangan biasanya muncul belakangan dan hasilnya tentu saja belum akurat. Saat menangkap, ia akan mendekapkan tangan ke dadanya.
- Memasuki usia 3 tahun, anak mampu menerima dan mencerna instruksi sederhana secara lengkap. Jika instruksinya rumit, ia tidak mengerti dan cepat bosan. Karenanya, hindari instruksi yang panjang.