Mengoprek Barang Elektronik

By Ipoel , Rabu, 8 Agustus 2012 | 21:00 WIB
Mengoprek Barang Elektronik (Ipoel )

Mengapa si batita hobi mengoprek-oprek barang elektronik?  “Karena kegiatan itu sangat mengasyikkan. Si batita seperti menemukan sebuah kenikmatan saat melakukannya,” jelas Muhammad Rizal, Psi., yang akrab disapa Ical ini. “Jadi jangan menyembunyikan remote atau melarangnya pencat-pencet keyboard komputer.  Anggap saja barang-barang itu sebagai media pembelajaran menuju kecerdasan baru bagi anak. Dampingi ia dan bantu ia belajar tentang segala hal; dari memencet tombol, membuka tutup tempat CD, atau menikmati fasilitas di ponsel, misalnya.”  Pendampingan tentu diperlukan agar si kecil dapat berksplorasi dengan aman, sekaligus agar barang-barang tersebut tidak cepat rusak. Berikut tip yang disarankan:

Anak 1-3 tahun senang sekali melakukan eksplorasi terhadap segala hal, terutama yang berkaitan dengan dunia di sekitar dirinya. Jika di rumah ada alat elektronik, bisa menjadi sasaran untuk bereskplorasi. 

Anak batita mulai melakukan imitasi terhadap apa yang ia lihat dilakukan oleh orang lain. Ketika melihat orang dewasa menggunakan remote control untuk memindahkan saluran televisi, mengetik di laptop, atau sekadar menelepon, anak akan menirunya. Kalaupun ia terkesan mengoprak-oprek barang-barang tersebut, karena dia belum memahami bagaimana cara menggunakannya.

Ketakjubannya ketika ada perubahan tayangan di layar televisi, saat ia memencet remote atau bagaimana CD player bisa terbuka kala ia menyentuh  tombol open,  merangsangnya untuk melakukannya lagi, lagi dan lagi.

Ada momen tertentu dimana orangtua terpaksa  melarang si kecil mendekati barang-barang elektronik tersebut. Bila itu yang terjadi alihkan anak pada kegiatan lain yang juga bermanfaat. Misalnya, memberinya ponsel mainan, komputer mainan, atau melakukan permainan yang bisa memberikan manfaat yang sama dengan saat ia mengoprak-oprek  barang-barang itu. Pelarangan tanpa memberikan alternatif kegiatan sangat disayangkan sebab anak tidak akan mendapat manfaat apa pun. Jelaskan mengapa pada saat itu ia tidak dipekenankan “bermain” dengan barang tersebut. “Mama mau ngetik dulu. Kalau sudah selesai, nanti Adek boleh main games di sini ya.” Pastikan aliran listrik berbagai barang elektronik di rumah selalu diputus setiap kali  selesai menggunakannya. Selain untuk menghindari kerusakan juga untuk menjaga supaya anak tidak tersetrum.