Nakita.id - Si kecil ingin selalu membantu pekerjaan rumah tangga? Entah itu menyapu, ngepel, mencuci piring, bahkan menyetrika? Kedengarannya menyenangkan, ya. Tetapi kalau hal ini dilakukan oleh si batita, Ibu tahu, bukannya membantu ia malah membuat rumah makin berantakan.
Tetapi bila anak ingin membantu pekerjaan rumah tangga, biarkan saja Bu. Relakan pekerjaan Ibu yang menjadi lebih berat sedikit. Sebab, menjadi batita yang ringan tangan selain melatihnya untuk terampil dan mandiri, juga bisa mengasah berbagai kemampuannya. Berikut di antaranya kemampuan yang dapat dikembangkan jika anak melakukan pekerjaan rumah tangga:
* Kognitif
Batita belajar mengenal berbagai konsep di sekitarnya. Misalnya, membuang sampah pada tempat sampah, menyimpan sepatu/sandal di rak, menyimpan pakaian di lemari dan sebagainya. Selain itu juga ia belajar memahami instruksi serta mengerjakan sesuatu sesuai yang diinginkan orangtua atau orang lain.
* Fisik
Tentu saja, melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga sekaligus mengasah keterampilan fisiknya, misalnya motorik halus dan kasar.
* Bahasa
Kemampuan berbahasa si batita juga ikut terasah dengan kegiatan beberes rumah. Misalnya, ia belajar mendengarkan instruksi, "Nak, tolong ambilkan Ibu lap."
* Emosi
Dengan melakukan kegiatan bantu-bantu, anak merasa senang dan gembira, apalagi jika ditambah dengan pujian dan penghargaan kala ia "berhasil" mengerjakannya.
* Sosial
Melakukan kegiatan bersih-bersih rumah dengan seluruh anggota keluarga, entah itu ibu, ayah, kakak, baik untuk melatih ketrampilan sosialnya. Misalnya, cekatan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Kelak, ia akan belajar membantu lingkungan luarnya seperti tetangga atau teman-teman di sekolah.
Nah, ternyata keinginan anak untuk membantu pekerjaan rumah tangga banyak manfaatnya kan? Repot sedikit, tapi manfaatnya untuk jangka panjang lho.