5 Tanda Anak Menderita ADHD

By Puri, Rabu, 21 Oktober 2015 | 02:00 WIB
5 Tanda Anak Menderita ADHD (Puri)

Tabloid-Nakita.com - ADHD atau attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan kesehatan mental yang dapat memengaruhi perkembangan anak secara individual atau sosialnya. ADHD disebabkan oleh gangguan sirkuit di otak. Otak anak ADHD sedikit berbeda dengan anak normal. Sayangnya, gejala ADHD sangat sulit dikenali karena tak jauh berbeda dengan anak yang hiperaktif. Namun ada tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa si kecil menderita ADHD atau tidak.

Berikut ini 5 tanda anak menderita ADHD:

1. Selalu merasa gelisahMama dan Papa perlu waspada jika si kecil terlihat gelisah, biasanya ditunjukkan dengan sikapnya yang tak bisa duduk diam. Bahkan mereka hampir tak pernah duduk, hanya terus berlari dan melakukan apapun tanpa henti. Saat Anda menyuruh si kecil duduk diam, tapi ia terus mencari cara untuk tetap berlari atau melakukan aktivitas lain. Hal itu adalah tanda anak menderita ADHD.2. EmosionalAnak penderita ADHD biasanya akan mengalami kesulitan untuk menjaga emosinya, baik atau buruk, senang atau marah. Tak hanya itu, anak penderita ADHD juga umumnya memiliki emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Hal terssebut tentu saja sangat berbahaya bagi dirinya maupun teman sepermainannya. 3. Susah fokusSaat Mama bertanya kepada si kecil, apakah ia mendengarkan apa yang Mama telah katakan dan ketika Mama memintanya untuk mengulang, ia tak tahu apa yang telah didengarnya. Hal tersebut merupakan salah satu tanda si kecil mengalami ADHD. Anak dengan ADHD akan mengalami kesulitan untuk fokus atau berkonsentrasi, walaupun saat berbicara secara langsung sekalipun.4. CerobohSi kecil yang memiliki ADHD cenderung lebih ceroboh dan juga akan mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk yang diberikan. Untuk anak prasekolah, ia seringkali lupa membawa bekal atau bahkan lupa membawa buku.5. Tidak menyelesaikan tugasnyaAnak penderita ADHD biasanya memiliki banyak hal atau minat yang berbeda-beda, sayangnya tak ada satu pun yang ia selesaikan dengan baik. Misalnya, si kecil sedang bermain susun balok, tetapi ia akan meninggalkannya lalu mulai melakukan permainan lainnya padahal permainan sebelumnya juga belum selesai.Jika Mama dan Papa melihat si kecil menunjukkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Biasanya dokter akan memeriksa sejarah medis penderita dan melakukan fisik dan tak ada tes laboratorium.

Kabar baiknya, berbeda dengan penyandang autisme ADHD dapat disembuhkan. Tidak sedikit penyandang ADHD yang sukses menekuni berbagai profesi, bahkan saat dewasa sudah tidak menunjukkan gejala ADHD.

Selain itu, Mama juga dapat melakukan pencegahan ADHD selama kehamilan dengan cara menghindari apa pun yang bisa membahayakan perkembangan janin, seperti tidak mengonsumsi alkohol, rokok dan mengonsumsi obat-obatan.