Inilah Dampak Jika Anak Jarang Bergerak

By Puri, Rabu, 30 September 2015 | 07:30 WIB
Inilah Dampak Jika Anak Jarang Bergerak (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Perkembangan teknologi tak hanya membawa dampak positif, tapi juga dampak negatif. Salah satunya adalah anak malas bergerak karena terlalu sibuk dengan gadgetnya. Padahal kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak buruk untuk anak.Kini anak-anak zaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk manis memainkan gadget, menonton teve dan asik bermain games dibandingkan bermain dengan teman sebayanya di luar rumah. Menurut Prof. Mitch Blair  dari The Royal College of Paediatrics and Child Health mengatakan, ponsel, konsol game, TV, atau laptop, membuat anak-anak sekarang terpapar layar lebih lama dari generasi sebelumnya dan kondisi tersebut dapat membuat mereka menjalani gaya hidup jarang bergerak.Nah, inilah dampak jika anak jarang bergerak:1. ObesitasJika anak jarang bergerak dapat berisiko membuat si kecil mengalami obesitas. Menurut survei, anak yang menonton teve lebih dari dua jam perhari dapat membuat pola makan tidak sehat, lebih sedikit mengonsumsi sayur dan buah serta lebih sedikit melakukan aktivitas fisik. Anak yang jarang gerak akan membuatnya mencari makanan camilan. Bahkan, anak-anak yang bermain video games akan makan lebih banyak dibandingkan dengan anak-anak yang melakukan aktivitas fisik dan menghabiskan waktu untuk istirahat. Data lain juga menunjukkan, bahwa 89 persen anak usia antara 4–5 tahun menghabiskan waktu dengan menonton teve selama 2 jam atau lebih per hari. Sambil menonton teve atau bermain games, anak-anak ini juga menyantap camilan yang tinggi gula, garam, dan lemak.Sementara itu, anak-anak di bawah usia 8 tahun memiliki kesulitan untuk membedakan mana yang merupakan program teve dan iklan. Akibatnya, ini akan sangat memengaruhi selera makan mereka terhadap produk-produk makanan yang sarat dengan gula, garam, dan lemak tadi.2. Koordinasi MotorikSebuah studi yang dilakukan oleh The American Journal of Human Biology menunjukkan bahwa 75 persen anak usia 9-10 tahun menghabiskan waktu dengan duduk atau tidak banyak bergerak. Kondisi tersebut membuat si kecil mengalami kurangnya koordinasi motorik dibandingkan dengan anak yang banyak bergerak.Padahal koordinasi motorik sangat penting untuk tumbuh kembangnya, karena akan menurunkan tingkat kebugaran, berkurangnya rasa percaya diri dan juga dapat menurunkan prestasi belajar anak. Oleh karena itu, batasi aktivitas si kecil yang membuatnya jarang bergerak. Sebaliknya, ajaklah si kecil untuk bermain di luar rumah, seperti bersepeda atau bermain bola.