5 Kelalaian Orangtua ini Dapat Membahayakan Anak

By Ipoel , Senin, 18 Juli 2016 | 03:59 WIB
5 Kelalaian Orangtua ini Dapat Membahayakan Anak (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Kelihatannya sepele, tapi efeknya tak kalah gede. Tanpa disadari, orangtua kerap melakukan kelalaian yang membahayakan anak. Sering kan mendengar berita anak yang terluka atau bahkan kehilangan nyawa saat berada di rumah. Entah terjatuh, tergores, kesetrum, dan lainnya.

Apa sajakah bentuk kelalaian orangtua yang dapat membahayakan anak, bahkan mengancam nyawanya, berikut di antaranya:

Beberapa waktu lalu, seorang pengguna sosial media memposting tulisan tentang seorang bapak yang lupa melepas kabel charger usai mengisi baterai handphone-nya.  Celakanya, anak sang bapak, yang berusia 1 tahun 2 bulan memainkan kabel itu, bahkan memasukkan ujung kabel charger ke dalam mulutnya. Ujung kabel charger yang terbuat dari metal merupakan penghantar yang baik bagi listrik, apalagi tersentuh oleh air liur di dalam mulut anak. Si kecil masih mujur karena hanya menderita luka bakar di lidah. Tidak ingin, kan, kejadian ini terjadi di rumah. Untuk itu, jangan lupa lepasan kabel charger usai baterai terisi penuh.

Sudah dengar kan ada anak batita yang tewas tersedak permen lembut dan kenyal? Nah bagi anak-anak benda-benda kecil seperti permen, kancing, pil, dan lainnya, bukanlah benda berbahaya, tapi lain halnya bagi anak batita (1-3 tahun). Sebab, pada masa ini anak sedang dalam fase oral, dimana ia gemar memasukkan benda-benda ke mulutnya. Nah, benda-benda di atas jelas bisa berbahaya, bahkan mengancam nyawa anak. Jadi taruh benda-benda jauh dari jangkauan anak.

Jika diletakkan dalam jangkauan anak, air panas dari termos atau dispenser bisa menimbulkan luka bakar. Khusus dispenser panas dingin, usahakan beli produk dengan pengaman khusus, yang tidak akan mengeluarkan air panas bila tidak memencet tombol tersebut.

Dr Tina Wardhani Wisesa, SpKK bercerita, dia pernah didatangi seorang pasien cilik dengan kondisi jari-jarinya melepuh dan menempel satu sama lain. Berdasarkan cerita sang orangtua, kejadian itu bermula saat ia mengisi air panas di bak mandi. Karena memakan waktu, ia kembali ke dapur untuk melakukan aktivitas lain. Celakanya, sang anak masuk kamar mandi dan memasukkan tangannya ke dalam bak berisi air panas itu. Pelajarannya, awasi selalu anak, tutup kamar mandi, atau isi air bak dengan air dingin terlebih dahulu, sehingga kejadian itu dapat dihindari atau diminimalkan.

Bahaya yang mengintip lainnya, meski bak itu diisi air dingin, tetap berbahaya bagi anak karena berisiko menyebabkannya tenggelam. Kok bisa? Ya karena kemampuan fungsi saraf dan otak anak masih terbatas, sehingga saat kepala dan sebagian tubuhnya berada di air, ia tidak refleks untuk bangkit. Jadi tidak hanya kolam renang dengan kedalaman 1-2 meter yang berbahaya buatnya, tapi juga bak mandi anak dari plastik yang berisi air puluhan sentimeter.

Karena membahayakan, Mama dan Papa hindari ya kelalaian yang dapat membahayakan anak di atas!