Anak Manja, Ini Cara Mengatasinya

By Puri, Kamis, 13 Agustus 2015 | 08:00 WIB
Anak Manja, Ini Cara Mengatasinya (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Pola asuh orangtua di rumah menentukan kemandirian anak. Anak usia 2-3 tahun sebenarnya sudah bisa dilatih mandiri. Namun tak sedikit balita yang terbiasa melakukan sesuatu dengan bantuan atau "intervensi" pengasuh dan orangtua. Tak heran jika ia tumbuh menjadi anak yang manja.Tapi tenang saja, Ibu masih bisa mengubah pola yang sudah terbentuk itu asalkan dirubah sejak ia masih kecil juga. Berikut caranya!1. KompakAjak bicara anak dan orang-orang di lingkungan sekitar, yaitu kakek, nenek, dan pengasuhnya. Tujuannya agar terjadi persamaan perlakuan terhadap anak sehingga apa yang menjadi target tercapai. Semua harus di bawah satu komando, yaitu orangtua, bagaimana metode yang akan ditempuh dalam memandirikan anak.2. BersabarSelanjutnya, mulai terapkan program memandirikan anak. Hindari marah bila anak "lama" melakukan sesuatu. Ingat, segala sesuatu butuh proses.3. KomunikasiSampaikan apa yang menjadi harapan orangtua. Katakan saja, misalnya "Kakak sudah besar. Jadi, mulai sekarang Kakak bisa mandi sendiri, ya." Berikan arahan dengan nada datar dan pendek, juga tidak cepat karena rentang perhatian anak yang masih singkat. Seperti, "Ya, sekarang buka sepatunya, lalu kaus kakinya, ya. Simpan di rak sepatu." Bisa juga dengan kalimat, "Ayo siapa yang paling cepat memakai sepatu, Ayah atau Kakak?"4. KonsistenBila anak bosan, merasa tidak mampu, merasa dipaksa, maka akan gagal program Ibu untuk melatih anak mandiri. Katakan kepadanya, "Semua ini kebutuhan kamu. Kalau kamu tidak mau makan sendiri, nanti merasa lapar." Jadi, tetap berikan dukungan, bukan bantuan.5. ApresiasiKetika anak berhasil mencapai suatu target kemandirian, berikan reward yang membuat anak merasa bangga dengan dirinya. Anak akan merasa percaya diri dan meyakini bahwa ia mampu melakukan sendiri.Penting diingat, meminta anak melakukan sesuatu bukan berarti Ibu tak sayang atau tak mau memerhatikan anak. Orang lain mungkin saja menilai Ibu sebagai "Ratu atau Raja Tega", biarkan saja. Toh, Ibu melakukannya tanpa kekerasan, ancaman, atau hukuman. Prinsipnya adalah Ibu ingin mengubah paradigma selalu dibantu dan diladeni ini. Yang juga perlu diingat, persaingan di era masa depan sangat ketat. Kalau anak tak mandiri sejak dini, ia tak siap menghadapinya.