Tabloid-Nakita.com - Makan sambil jalan-jalan, menonton teve, dan sebagainya dapat berdampak negatif pada kesehatan dan pola makan anak. Yuk, ajari anak agar fokus saat makan.
Mengajari anak menghargai makanan bisa dilakukan sejak dini. Saat anak mulai dikenalkan MPASI (makanan pendamping ASI), meskipun masih digendong Mama, hendaknya duduk bersama di meja makan. Suapi sesendok demi sesendok, perlahan, tunggu si kecil menelan, baru disuapi lagi.
Ajari anak fokus pada makanan, jangan biarkan televisi menyala atau Mama asyik mengobrol dengan orang lain. Di usia 1 tahun saat anak mengenal finger foods, dudukkan pada kursi makannya sendiri, biarkan ia makan dengan lahap sampai selesai, jangan ada suara-suara di sekitarnya agar ia fokus pada makanannya.
Belajar makan perlahan dan fokus pada makan inilah yang menjadi pelajaran bagi si kecil tentang cara menikmati makanan. Selain itu, belajar makan secara perlahan juga merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas kesehatan kita.
Konsep mindful eating ini merupakan metode makan yang ideal untuk tubuh, yaitu fokus dan sadar pada makanan yang dimakan. Konsep ini telah dikaji ulang sebagai metode makan yang ideal untuk tubuh, yaitu fokus dan sadar pada momen yang kita alami, merasakan apa yang dialami oleh tubuh, dan menyadari apa rasa, aroma, tekstur, serta warna dari makanan. Kita juga bisa menghindari gangguan yang muncul saat makan dan belajar untuk tidak lagi mengeluhkan apa yang kita makan.
Dengan makan perlahan, kita memberi waktu kepada tubuh untuk memberi sinyal ketika sudah kenyang. Puas makan berbeda dari sekadar kenyang makan tanpa mengingat rasa dari makanan itu.
Saat kita makan secara perlahan, pencernaan bekerja dengan lebih baik. Anak-anak akan terkendali berat badannya dan mereka puas dengan yang mereka makan. Mereka juga cenderung bersyukur dengan apa yang disajikan sehingga menghindarkan mereka dari pilih-pilih makanan.
Sebaliknya, jika makan dengan terburu-buru, pencernaan bekerja lebih berat, makanan tidak lagi terasa nikmat. Setiap kali makan terasa begitu cepat, padahal waktu ideal yang dibutuhkan tubuh adalah 20 menit. Kenyataannya, makan sambil berjalan-jalan, menonton televisi atau melakukan aktivitas lain, membuat anak-anak makan lebih cepat, sering kali makan bahkan kurang dari 10 menit.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Rhode Island menemukan adanya pengaruh kecepatan makan dengan proses pencernaan makanan. Anak-anak yang makan terburu-buru menelan sebelum selesai mengunyah dan makan 3,1 ons per menitnya. Sedangkan mereka yang makan secara perlahan mengonsumsi 2 ons makan per menitnya.
Studi lain dilakukan pada perempuan yang makan dengan terburu-buru, yaitu 646 kalori dalam waktu 9 menit. Sedangkan perempuan yang makan perlahan menghabiskan 579 kalori dalam waktu 29 menit. Ini berarti semakin cepat kita makan, semakin banyak jumlah asupan kalorinya.
Selain pencernaan bekerja dengan lebih wajar, makan perlahan juga membuat kita minum air lebih banyak dibandingkan makan dengan terburu-buru. Minum air putih saat makan bisa mengendalikan jumlah makanan yang kita konsumsi. Untuk itu, perlambat kecepatan makan kita, nikmati apa yang sedang kita kunyah. Mengingat banyak manfaatnya, yuk ajari anak fokus saat makan.