Tabloid-Nakita.com- Kita sering mendengar cerita-cerita seperti ini. Masih banyak Mama yang membiarkan anaknya makan disuapi sambil jalan-jalan, anak makan sambil nonton teve, ada yang sambil bermain gadget, bahkan sambil diajak main di teras. Tujuannya, ya itu tadi, yang penting anaknya mau makan.
Kalau papa-mamanya lain lagi. Pastinya pernah makan sambil melakukan kegiatan lain, seperti: makan sambil nonton televisi, ngemil di depan laptop, mengunyah sarapan ketika menuju kantor, dan kegiatan lain yang bisa menghemat waktu sambil mengisi perut.
Padahal, kegiatan-kegiatan tersebut membuat kita jadi tidak fokus dalam menyantap makanan atau yang disebut mindless eating (makan tanpa kesadaran). Mindless eating dapat menyebabkan kita tetap merasa lapar dan ingin makan lagi meskipun sebelumnya sudah makan.
Pada anak, mindless eating juga menyebabkannya jadi pilih-pilih makanan. Anak tidak menghargai makanan yang ada di depannya. Kemungkinan besar pemikiran ini (mind) datang dari contoh orangtuanya. Mama Papa bisa saja secara tak sengaja pernah berkata seperti ini, “Ih, sup dagingnya enggak enak, deh, Pa. Nyesel tadi Mama pesan ini,” ujar Mama di sebuah restoran saat makan bersama sambil menyisihkan ikan di depan anak. Nah, jangan salahkan kalau kemudian anak meniru mamanya jadi tak suka ikan.
Perlu diingat, anak-anak belajar dari pengamatan. Artinya, semua hal yang dilihat, didengar, dan terutama ditemuinya terus-menerus akan tertanam dengan baik dalam pikirannya, sehingga akan ia tiru dan menjadi bagian dari perilakunya. Nah, orangtua perlu memberikan teladan sejak dini dan terus-menerus, termasuk teladan bagaimana menghargai makanan.