Anak Tipe Ini Mudah Jadi Korban Pedofilia

By Ipoel , Kamis, 18 Juni 2015 | 10:00 WIB
Anak Tipe Ini Mudah Jadi Korban Pedofilia (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com- Polisi atau psikolog selalu mengatakan, pelaku pencabulan anak biasanya orang-orang yang berada di lingkungan dekat anak. Memang sangat tidak menyenangkan jika harus mengawasi semua orang yang mengenal anak, tetapi setidaknya Anda perlu berpegang pada fakta bahwa pelaku pedofil selalu mengikuti pola yang sama. Berikut tipe anak yang mudah jadi korban pedofilia:

Pelaku sangat tertarik dengan anak. Tentu, Anda tak ingin mencurigai teman-teman atau keluarga Anda sendiri. Namun Anda tidak perlu curiga bila orang-orang di lingkungan dekat Anda tidak menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

Anak dianggap sebagai “anak emas”. Memang membanggakan jika guru, pelatih, atau pembimbing anak mengenali bakat dan prestasi anak, dan kerap mengistimewakannya dari murid-murid lain. Namun hal ini bisa menjadi peringatan utama bagi Anda. “Pelaku biasanya menggiring anak dengan memisahkannya dari anak-anak lain, sehingga membuatnya merasa istimewa,” kata Char Rivette, direktur pelaksana Chicago Children’s Advocacy Center. Pendidik profesional biasanya tidak akan menunjukkan sikap pilih kasih.

Anak diajak bertemu berdua saja. Begitu seorang pedofilia memisahkan anak tertentu, langkah berikutnya adalah membuat anak tersebut berdua saja dengannya. Pelaku biasanya menyarankan sesi belajar secara privat, olahraga berdua, atau bahkan mengajak menginap dengan berbagai alasan. Meskipun anak terlihat begitu bersemangat, jangan biarkan ia berdua saja dengan orang dewasa selain orangtuanya.

Ada riwayat penganiayaan seksual dalam keluarga. “Penganiayaan cenderung turun-temurun,” kata Rivette. “Jika Anda memiliki riwayat penganiayaan seksual di keluarga Anda, anak Anda kemungkinan besar juga akan menjadi korban.” Artinya, anak mudah jadi korban pedofilia bila dalam riwayat keluarga juga sudah yang pernah menjadi korban.

Anda single mother. Banyak pelaku pelecehan seksual pada anak mengincar anak-anak dari ibu tunggal (yang sudah tak bersuami), atau istri yang tinggal berjauhan dari suami. Biasanya, para ibu yang tidak didampingi suami tidak mengkhawatirkan figur pria dalam kehidupan mereka (di mana 95 persen dari pelaku adalah pria). Pria-pria ini juga mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa ibu tunggal biasanya kurang punya waktu, dan kemungkinan besar akan menerima tawaran dari orang lain yang ingin membantu atau mengasuh anaknya.

Anak diajak menginap. Sebagai orangtua, Anda mungkin biasa mendapat ajakan menginap dari keluarga teman anak Anda. Tetapi Rivette memeringatkan bahwa orangtua seharusnya tidak meremehkan di mana dan apa yang dilakukan anak-anak pada malam hari. “Jangan ijinkan anak menginap kecuali Anda mengenal keluarga itu dengan baik, dan sudah pernah berkunjung ke rumahnya beberapa kali. Tanyakan siapa persisnya yang akan ada di sana, dan apa yang akan mereka lakukan. Mungkin akan ada yang menganggap Anda aneh, tapi percayai insting Anda,” katanya.

Dini Felicitas/Parenting

FOTO: PEDOFILIA.JPG – NIUSNEWS.COM