Dampak Tenggelam bagi Kesehatan Anak

By Ipoel , Jumat, 12 Februari 2016 | 23:00 WIB
Dampak Tenggelam bagi Kesehatan Anak (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Dampak tenggelam bahkan hampir tenggelam pada kesehatan anak sangat besar. Meskipun hampir tenggelam (near drowning) mengandung definisi selamat setelah tenggelam, namun 5—10% near drowning menyebabkan gangguan saraf berat pada anak. Gangguan saraf yang terjadi berupa kejang, epilepsi, kelumpuhan anggota tubuh, penurunan kesadaran hingga koma. Kejang diakibatkan oleh adanya pembengkakan otak dan keasaman darah yang terjadi karena kekurangan oksigen serta perubahan tekanan osmosis secara cepat pada sel akibat tingginya konsentrasi garam seperti saat tenggelam dalam air laut.

          Apa yang sebenarnya terjadi sehingga menyebabkan hal hal tersebut di atas? Begini penjelasannya. Penyebab cedera utama tenggelam adalah kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen. Pada kejadian tenggelam, 10—20% terjadi refleks laringospasme (penutupan kerongkongan) yang berfungsi menghalangi masuknya air ke paru (aspirasi). Refleks laringospasme ini menyebabkan terjadinya hipoksia pada korban.

Pada beberapa korban tenggelam, refleks laringospasme tidak muncul sehingga menyebabkan masuknya air ke paru. Air kemudian mencuci keluar surfaktan (cairan pengembang paru) dan menyebabkan paru menjadi kolaps. Korban kemudian mengalami henti napas dan biru sehingga membutuhkan tindakan resusitasi.

Kondisi anoksia (tidak adanya oksigen) yang berlangsung 1—3 menit sudah dapat menganggu fungsi organ-organ penting, seperti otak dan jantung. Akibatnya, dapat terjadi gangguan kesadaran, gangguan irama jantung atau serangan jantung. Bila dilakukan resusitasi segera, biasanya fungsi jantung dapat tertolong, namun fungsi sistem saraf pusat mungkin tidak. Bila kondisi anoksia lebih parah, maka gangguan pernapasan dapat dijumpai. Sebagian besar kematian akibat tenggelam pada anak yang mendapat pertolongan di RS adalah akibat gangguan otak, bukan akibat gangguan paru.

     Indikator terjadinya gangguan saraf irreversible serta kematian pada korban tenggelam dapat dinilai dengan Pediatric Risk Mortality Score (PRISM Score) yang meliputi:

Mengingat beratnya dampak yang ditimbulkan oleh kondisi ini, maka pencegahan anak tenggelam dan resusitasi awal di tempat kejadian memegang peranan penting untuk meminimalkan kerusakan otak akibat adanya hipoksia.