Ini Cara Agar Anak Korban Kekerasan Pulih

By Ipoel , Minggu, 17 Mei 2015 | 05:00 WIB
Ini Cara Agar Anak Korban Kekerasan Pulih (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Bagaimana cara agar anak korban kekerasan pulih? Sejatinya tugas orangtua atau orang terdekat untuk memulihkannya. Mereka akan lebih mudah untuk mengetahui hal yang dialami anak. Sebaliknya, apabila anak tidak cukup terbuka, orangtua harus cukup peka terhadap perubahan perilaku anak.

• Untuk anak usia sekolah.Apabila ia berperilaku tidak seperti biasanya, misalnya lebih diam atau lebih murung, tanyakan apakah ada hal yang ingin diceritakan. Jika anak masih menolak, katakan bahwa kita merasa khawatir dan bersedia untuk mendengarkan cerita anak kapan pun jika ia mau. Apabila anak bercerita bahwa ia mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, tanyakan apakah anak mampu mengatasi masalah tersebut atau adakah hal yang bisa orangtua bantu.

• Untuk anak yang lebih kecil atau belum dapat berkomunikasi secara verbal dengan lancar.Orangtua dapat lebih peka melihat apa yang dicelotehkan anak saat bermain, apakah tersirat bahwa terdapat tindakan-tindakan kekerasan. Jika si kecil sudah bisa diajak berkomunikasi, dapat dilakukan pendekatan yang sama dengan si usia sekolah. Apabila pihak yang melakukan tindakan tidak menyenangkan tersebut adalah orang yang jauh lebih dewasa, lakukan konfirmasi. Usahakan untuk tidak mengonfrontasi di depan anak, karena dapat membuat anak semakin takut dan merasa tidak nyaman.

• Terima dan tenang. Pada umumnya orangtua akan merasa tidak percaya apabila anaknya mengalami kekerasan. Pada saat kita menunjukkan bahwa kita tidak percaya, kesal, marah atau menunjukan reaksi berlebihan, anak akan cenderung takut dan berhenti bercerita. Oleh karena itu, terima cerita anak dan tetap tenang dalam menanggapinya.

• Don’t interrogate. Biarkan anak becerita dan menjelaskan dengan menggunakan bahasanya sendiri. Hindari mengajukan pertanyaan yang mengarahkan pada satu orang atau satu peristiwa, misalnya, “Dia pukul tangan kamu?” Sebab, akan membuat anak semakin bingung. Jadi, biarkan anak menceritakan apa yang terjadi

• Yakinkan anak, itu bukan salahnya.Katakan pada anak bahwa hal tersebut terjadi bukan karena salahnya. Anak-anak yang mengalami kekerasan sering kali merasa bahwa hal tersebut terjadi karena kesalahannya. Yakinkan anak bahwa perlakuan yang ia terima adalah tidak benar dan hal tersebut bukan merupakan kesalahannya.

• Safety comes first. Apabila orangtua merasa keselamatan dan keamanan dirinya serta anak akan terancam, laporkan dan serahkan pada pihak yang berwenang.