Agar Cerdas, Pastikan Anak Konsumsi Lemak Baik

By Ipoel , Selasa, 12 Mei 2015 | 08:30 WIB
Agar Cerdas, Pastikan Anak Konsumsi Lemak Baik (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Lemak banyak jenisnya, ada lemak tak jenuh (unsaturated fat) dan lemak jenuh (saturated fat).  Agar tubuh tetap sehat, ketahui terlebih dahulu jenis lemak dalam makanan. Berikut penggolongan jenis lemak:

Manfaatnya, memperkecil risiko serangan jantung, menaikkan antibodi tubuh, dan membantu menurunkan kolesterol LDL (low density lipoprotein), bahkan dapat meningkatkan fungsi otak. Agar anak pintar, pastikan anak konsumsi lemak baik.  Bahkan, lemak tak jenuh tunggal mampu meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotein).

          Lemak baik atau lemak tak jenuh ini dibagi menjadi dua, yakni;

-         Lemak tak jenuh ganda (Poly-Unsaturated fat/PUFA).

Terdiri atas lemak omega 3 dan omega 6. Keduanya berperan penting dalam tumbuh kembang anak dan kecerdasannya. Namun, karena asam lemak esensial ini tak dapat diproduksi oleh tubuh, maka harus didapatkan dari asupan makanan. 

          Sumber omega 3 ditemukan dalam ikan laut (sarden dan salmon), kenari, biji rami, kacang kedelai, kanola dan semua minyak nabati, serta margarin yang mengandung omega 3. Sedangkan sumber omega 6 ditemukan dalam makanan nabati, seperti:  biji bunga matahari, almond, jagung, dan margarin yang mengandung omega 6. Asam lemak tak jenuh ini memiliki peran penting terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. - Lemak tak jenuh tunggal (Mono-Unsaturated Fat/MUFA)

Beberapa makanan yang mengandung MUFA di antaranya buah zaitun, minyak zaitun, minyak canola, alpukat, dan kacang-kacangan seperti wijen dan kacang tanah.

Yang tergolong lemak ini adalah lemak trans. Lemak pada umumnya berbentuk padat. Lemak jenuh terkandung dalam beberapa makanan, seperti:  susu murni, daging merah, serta produk-produk daging semacam sosis dan burger. Mengonsumsi lemak jenis ini perlu dibatasi karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama meningkatkan LDL dan menimbulkan risiko penyakit jantung koroner.