TANDA CINTA SI KECIL UNTUK BUNDA

By Aris, Rabu, 17 Desember 2014 | 12:00 WIB
TANDA CINTA SI KECIL UNTUK BUNDA (Aris)

Apakah di hari ini Bunda telah mendapatkan pelukan hangat atau kecupan sayang dari buah hati? Betul Bunda, itulah tanda-tanda cinta yang sering diberikan buah hati pada bundanya. Tampak sederhana, namun menyimpan makna yang begitu luar biasa bagi Bunda, bukan?

Yang menarik diketahui, menurut Monica Sulistyawati, ternyata tanda cinta buah hati akan berbeda sesuai tahapan usianya. Ekspresi cinta anak 1—2  tahun akan berbeda dari anak usia 3—5 tahun.  Bila di usia 1-2 tahun ekspresi cintanya berupa pelukan atau ciuman, maka di usia 3-5 tahun bisa berupa ucapan.

Monica sepakat buah hati yang dapat menunjukkan  tanda cinta pada orang-orang terdekatnya adalah anak yang  yang cerdas, sehat, dan penuh kasih sayang. “Tentu ini tak terlepas dari peran nutrisi dan stimulasi yang orangtua berikan pada anak.”

Nah, seperti apa nutrisi dan stimulasi yang dapat membuat tumbuh kembang buah hati optimal, berikut penjelasannya. Nutrisi dan stimulasi sebaiknya diberikan di  1.000 hari pertama,  terhitung sejak sang sperma bersatu dengan sel telur milik Bunda sampai si kecil berumur dua tahun. Masa 1.000 hari pertama ini disebut juga periode emas (golden period), karena pada masa ini berlangsung perkembangan otak, kognitif dan psikososial yang sangat cepat.

 

NUTRISI SEIMBANG

Nutrisi yang optimal di masa penting tumbuh kembang anak akan berpengaruh besar pada kesehatan dan tumbuh kembangnya di masa depan.

Nutrisi seimbang yang dibutuhkan ini meliputi nutrisi untuk perlindungan tubuh anak agar tetap sehat dan tidak sakit; nutrisi untuk perkembangan otak anak; dan nutrisi untuk membantu pertumbuhannya.

        

1. NUTRISI UNTUK PERLINDUNGAN (Nutrition for Protection)

Tahukah Bunda, sekitar 80% sel imun tubuh terdapat di saluran cerna atau dikenal dengan Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT). Ini berarti, saluran cerna yang sehat berperan penting dalam manjaga daya tahan tubuh anak. Saluran cerna yang sehat harus didominasi oleh bakteri baik dan bakteri baik ini akan membantu lancarnya pencernaan, penyerapan zat gizi dari makanan, dan mengurangi pertumbuhan bakteri patogen. Dengan demikian, pencernaan yang sehat akan mendukung tumbuh kembang yang optimal.

  Untuk itu diperlukan probiotik, prebiotik, dan antioksidan. Probiotik (bakteri baik) dapat melindungi saluran cerna dari serangan bakteri dan virus yang menyebabkan diare. Namun, Probiotik tak bisa ditambahkan dari bahan makanan, melainkan harus disuplementasi dari luar. Saat ini di pasaran tersedia Probiotik dalam bentuk makanan ataupun minuman, semisal susu. Salah satu strain Probiotik yang sudah terbukti secara klinis dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh adalah Lactobacillus rhamnosus.

 Sedangkan Prebiotik berfungsi untuk menjaga fungsi saluran cerna. Prebiotik adalah nutrisi yang diperlukan oleh bakteri baik (Probiotik). Tanpa Prebiotik, Probiotik tak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Kombinasi probiotik dan prebiotik untuk meningkatkan kesehatan tubuh ini disebut sinbiotik. Prebiotik terdapat pada biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, dan tauco,  juga kaya akan prebiotik.

Untuk antioksidan yang membantu mencegah radikal bebas, dibutuhkan antara lain: vitamin A, C, dan E. Vitamin A terdapat pada minyak hati ikan, hati, kuning telur, ginjal. Sumber vitamin C, antara lain jeruk, jambu biji, dan sayuran hijau tua, seperti bayam, kangkung, sawi, brokoli. Sedangkan vitamin E banyak terdapat dalam kecambah, minyak sayur, telur, minyak kedelai, serta minyak jagung.

 

 2. NUTRISI UNTUK PERKEMBANGAN OTAK (Nutrition for Brain Development)

Otak memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup dan menjadi pusat kecerdasan. Agar dapat berkembang optimal, otak membutuhkan nutrisi yang tepat, seperti:

•  Omega 3 (asam Linolenat) dan omega 6 (asam Linoleat).

Keduanya merupakan asam lemak esensial yang berperan dalam pembentukan pembungkusan saraf. Sumber: ASI, makanan laut, dan produk susu.

•  Minyak ikan sebagai sumber DHA (Docosahexaenoic Acid/Asam Dokosaheksaenoat)

  Penting bagi perkembangan saraf di otak, terutama pembentukan jaringan lemak otak (mielinisasi) dan interkoneksi antarsaraf di otak. Sumber: ikan laut, seperti tuna, gindara, sarden, salmon, makarel, dan hering.

 

3. NUTRISI UNTUK PERTUMBUHAN (Nutrition for Body Growth)

Untuk pertumbuhan yang optimal dibutuhkan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral). Tanpa bermaksud mengabaikan nutrisi lainnya, ada dua nutrisi penting, yakni protein dan kalsium. Protein dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan fisik yang optimal. Protein diperoleh dari hewani (seperti: daging, ayam, ikan, telur, susu, keju) dan nabati (tempe, tahu, dan makanan lain yang mengandung kacang-kacangan). Sedangkan kalsium berperan dalam pembentukan tulang untuk pertumbuhan tinggi serta mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. Proses pembentukan tulang dimulai sejak kanak-kanak hingga remaja, namun lebih banyak terjadi di masa kanak-kanak. Kalsium akan terserap dengan baik bila ada vitamin D. Sumber-sumber makanan yang banyak mengandung kalsium, antara lain: yoghurt, keju, jeruk, dan susu.

 Penting dipahami, defisiensi suatu nutrisi pada periode emas akan menghasilkan efek perkembangan yang berbeda dibandingkan dengan defisit pada umur yang berbeda. Ingat, 1.000 hari pertama merupakan masa paling kritis dan sensitif bagi anak yang tidak bisa diulang kembali. Jadi, bila ketiga nutrisi penting tersebut tak terpenuhi akan berdampak pada terganggunya pertumbuhan dan perkembangan otak. Akibatnya, pemberian stimulasi pun terhambat. Padahal, nutrisi yang cukup dan stimulasi yang tepat serta berkelanjutan adalah faktor utama yang memberi pengaruh positif pada tahap awal tumbuh kembang anak.

 

Selamat memberikan nutrisi dan stimulasi untuk buah hati tercinta