Menyiapkan Kehadiran Si Adik

By Santi Hartono, Rabu, 27 Mei 2015 | 02:00 WIB
Menyiapkan Kehadiran Si Adik (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com – Memiliki anak kedua adalah hal yang sangat membahagiakan. Meski demikian, ada kalanya orangtua merasa bingung dalam menemukan cara untuk memberi tahu anak pertama Mama yang masih balita kalau dia akan segera menjadi kakak. Kapankah waktu yang tepat? Kalimat apa yang sebaiknya dipakai? Dalam suasana seperti apa, ya? Nah, dalam artikel kali ini, kami akan membagi cara memberi tahu balita tentang kehadiran si adik, dimulai dari waktu yang tepat.

      Ada baiknya Mama menyiapkan kehadiran si adik di awal-awal kehamilan. Dengan begitu Mama masih punya beberapa bulan dalam mempersiapkan si kecil sebelum adik bayinya lahir. Sepanjang waktu itu, Mama dapat mengikuti kecenderungan si kecil, seberapa banyak dia ingin membicarakannya atau seberapa besar dia ingin ikut terlibat dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk adiknya.  

      Balita Mama mungkin tidak ingin selalu membicarakan si adik yang akan lahir, tapi Mama bisa terus menjawab pertanyaan yang dia ajukan. Dia mungkin akan bertanya soal apa yang dilakukan dedek bayi di dalam perut. “Apakah dia bergerak-gerak? Bagaimana caranya dia makan? Apa yang sedang ia pikirkan?”

        Mama juga boleh menanyakan balik ke kakak balita, misalnya dengan, “Menurutmu apa yang sedang ia lakukan di dalam perut Mama?” Anak-anak biasanya sudah punya jawabannya sendiri dari pertanyaan yang ia ajukan. Mama tidak perlu selalu membetulkan “kesalahpahaman” si kecil atau imajinasinya yang super kreatif.

        Cara menyiapkan kehadiran si adik juga bisa dilakukan dengan membiarkan ia melakukan kontak fisik dengan perut Mama yang sudah semakin membesar. Biarkan anak Mama merasakan tendangan si kecil ketika gerakannya sudah mulai cukup terasa. Mama juga bisa meminta kakak balita untuk menyanyikan lagu atau mengelus-elus si kecil yang masih di dalam perut. Selain itu, ada baiknya Mama mengajak kakak balita saat melakukan kunjungan ke dokter kandungan agar ia bisa mendengarkan detak jantung adiknya, jika ia mau.

         Bicarakanlah soal adik bayi ke kakak balita dengan gaya yang ringan dan positif. Mama tidak perlu memberi tahu ia kalau Mama merasa lelah akibat kehamilan. Cukup katakan kalau Mama merasa kurang enak badan, seperti yang akan Mama katakan bila sedang sakit. Jika Mama ingin menjelaskan rasa capai yang Mama rasakan, Mama dapat mengatakan, “Hamil itu membutuhkan banyak energi. Dulu Mama juga kadang merasa capai waktu kamu masih di dalam perut Mama.”

         Demikian beberapa cara menyiapkan kehadiran si adik bagi balita. Yang penting Mama melakukannya dengan ringan, positif, dan dalam suasana yang santai. Selamat mencoba.