Tabloid-Nakita.com – Di artikel ini kami akan membagi empat kiat terakhir dari 10 tips membesarkan anak laki-laki, yaitu:
7. Jadikan musik sebagai bagian dari hidupnyaTahukah Mama kalau berlatih alat musik bisa memberikan anak rasa sukses yang berharga baginya? Selain itu, penelitian juga memperlihatkan bahwa lewat kelas-kelas musik, keterampilan berpikir anak akan semakin tajam dan kemampuannya dalam mengingat juga akan semakin meningkat. Jika putra kecil Mama lebih menyukai aktivitas kelompok, mengikutsertakannya dalam paduan suara anak akan membuatnya mengalami aktivitas bermusik yang menyenangkan. Keuntungan lainnya, karena paduan suara berlatih bersama, Mama tidak perlu sering-sering mendorongnya untuk berlatih di rumah. Alternatif yang lain, ajaklah si kecil pergi menonton konser musik anak atau pun ke pertunjukan operet, jika dia ingin.
8. Dukung minatnya, meski pun tidak termasuk dalam kategori aktivitas “cowok” Jika putra Mama ingin ikut kelas menari, teman-temannya mungkin akan mengejeknya, dan hal itu bisa jadi sulit ia atasi. Nah, kesempatan itu bisa Mama gunakan untuk menanamkan kepercayaan diri yang kuat dan mendorongnya untuk menerima perbedaan orang lain, dengan harapan kelak dia akan lebih bisa mengatasi ejekan apapun akibat melakukan sesuatu yang “berbeda”. Jadi jika si kecil ingin ikut les menari, biarkan saja. Lagi pula, tahun depan mungkin dia sudah berganti minat dan ingin menjadi pesepakbola.
9. Aktiflah dalam kegiatan belajarnyaUntuk bisa mengikuti perkembangan belajar si kecil, ada baiknya Mama berbicara dengan guru-gurunya secara teratur untuk menggali kekuatan dan kelemahannya di sekolah. Selain itu, Mama juga bisa memberi tahu guru kekuatan dan kelemahan anak menurut Mama. Amati si kecil saat mengerjakan PR-nya (tanpa ikut mengerjakannya!) dan dorong ia untuk membaca atau setidaknya dengarkan ceritanya sekali dalam satu hari.
10. Puji tindakannya yang positifPerilaku yang ditunjukkan anak laki-laki, yang sesuai dengan umurnya sekali pun, ada kalanya sulit diterima orang dewasa—sehingga anak laki-laki sering mendapat koreksi atau pun teguran di sekolah dan di rumah. Di sekolah orangtua anak-anak perempuan seringnya mengeluhkan guru yang terlalu memperhatikan anak laki-laki, meski (setidaknya saat masih kecil) perhatian itu seringnya bersifat negatif. Apa yang bisa Mama lakukan? Cobalah untuk menangkap putra Mama saat ia sedang “menjadi anak baik”. Biarkan ia tahu bahwa Mama menghargai usahanya dalam menguasai diri dan menyalurkan energinya ke dalam aktivitas yang positif dan pantas dihadiahi pujian.