Ketahui Bakat Anak (5) - Calon Sineas dan Desainer

By Santi Hartono, Kamis, 30 Oktober 2014 | 03:00 WIB
Ketahui Bakat Anak (5) - Calon Sineas dan Desainer (Santi Hartono)

Tabloid-Nakita.com – Dalam seri cara mengetahui bakat tersembunyi pada balita, di artikel ini kami akan membahas anak yang senang melamun. Kira-kira dia menyembunyikan bakat terpendam apa ya?

Si kecil tampaknya sering berada di dunianya sendiri, mengobrol dengan para peri. Dia juga senang berpura-pura bermain drama, menghabiskan waktu luang dengan menggambar, dan punya banyak gagasan untuk dibagi. Dia menggunakan benda-benda dengan cara yang baru dan tidak biasa (seperti menyekop dengan sepatu atau memasukkan barang-barang ke dalam sepatu), sangat terbuka dengan ide-ide konyol dan lucu, serta berpikir secara kreatif dalam memecahkan masalah.

        Ketika balita Mama yang visioner ini tampak tidak fokus, mungkin saja dia tengah menggunakan waktunya dalam membayangkan ide-ide besar dan fantastis. Perilaku semacam ini seringnya menjadi indikator bahwa anak Mama memiliki kreativitas yang sangat tinggi, suatu penanda bahwa ia anak berbakat. Kehidupan sehari-hari mungkin sangat membosankan bagi pemikir yang penuh imajinasi ini, yang senang melepaskan diri ke dalam dunia fantasi dan sulit memisahkan apa yang nyata dan apa yang khayalan.   

        Kelak, anak Mama mungkin akan mengejar profesi berlandaskan kreativitas, seperti seniman, aktor, penulis, sineas, atau desainer pakaian maupun interior. Atau dia mungkin akan menggunakan otaknya yang dipenuhi ide “di luar kotak” dan keterampilannya memecahkan masalah dalam cara-cara inovatif di bidang seni maupun sains.

        Jika anak Mama memiliki imajinasi yang tinggi, doronglah kreativitasnya, dalam semua bentuk yang memungkinkan. Beri calon seniman Mama banyak materi untuk merentangkan daya khayalnya. Mainkan musik dan nyanyikanlah lagu. Lakukan bermacam eksperimen dengan proyek-proyek sains sederhana.

        Ajak anak Mama menonton pertunjukan operet atau konser, dengarkan cerita fantasi yang ia buat, dan beri ia properti (serta tentunya penonton) untuk pertunjukan dramanya. Saat liburan keluarga, mengajaknya ke museum seni bisa menjadi pilihan yang tepat. Yang harus diperhatikan adalah Mama harus tegas mengatakan kepada si kecil kapan Mama bersedia mendengarkan cerita dan kisah khayalannya—dan kapan Mama harus mengetahui kebenaran.