Sebelum Jadi Korban Ledakan Bom, Sri Punya Pesan Ini Ke Teman-temannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 15 Mei 2018 | 17:46 WIB
Dimakamkan di Solo, permepuan mantan sopir bus malam ini sempat punya firasat (Kompas.com/Muhlis)

Nakita.id - Banyak kisah yang terungkap di balik musibah yang terjadi pada (13/5/2018) di tiga gereja di Surabaya.

Tiga bom diledakkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).

Sampai saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan bom di tiga gereja di Surabaya mencapai 18 orang.

Sebagian besar korban disemayamkan di Adi Jasa, Surabaya.

BACA JUGA: Tegar dan Ikhlas, Kerabat Ungkap Istri Aloysius Bayu Sudah Memaafkan Pelaku

Tetapi ada pula yang sudah dipulangkan dan dimakamkan.

Salah satu korban yang dipulangkan dan sudah dimakamkan adalah korban bernama Sri Puji Astutik (67).

Sri Pudji meninggal akibat ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).

Ia dimakamkan di Solo, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo, Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo pada Selasa (15/5/2018).

Saat pemakaman, tak hanya keluarga, tetapi kerabat dan teman-teman gereja almarhumah semasa ia tinggal di Surabaya juga turut mengantarkan Sri Pudji untuk yang terakhir kali.

BACA JUGA: Wajah Polos 2 Anak Ini Tak Tahu Ayahnya Aloysius Bayu Tiada, Tameng Pelindung Gereja dari Bom

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Kompas TV pada salah satu kerabat Sri Puji yang bernama Tri Nuryani, ia mengungkapkan sebanyak 50-an teman gereja ikut mengantar jenazah sampai ke pemakaman yang berada di Solo.