Yuk, Asah Bakat Anak

By Ipoel , Selasa, 16 September 2014 | 03:00 WIB
Yuk, Asah Bakat Anak (Ipoel )

TabloidNakita.com - Asah bakat anak, itulah kunci agar anak sukses. Mengapa? Salah satu potensi bawaan yang perlu mendapatkan rangsangan/stimulasi adalah bakat (aptitude) anak. Dari sekian banyak teori tentang bakat anak, yang paling populer adalah teori multiple intelligence yang dicetuskan oleh Dr. Howard Gardner, profesor pendidikan dari Harvard University. Gardner menggunakan kata kecerdasan (intelligence) sebagai "pengganti" kata bakat. Ada 9 kecerdasan yang diidentifikasikan oleh Gardner, yaitu

(1) kecerdasan logis-matematis

(2) linguistik-verbal atau kebahasaan

(3) spasial-visual

(4) musikal

(5) kinestetik-ragawi

(6) naturalis

(7) intrapersonal

(8) interpersonal

(9) eksistensial. Yuk, asah bakat anak berdasarkan kecerdasan paling menonjol yang dimiliki anak di antara kesembilan kecerdasan tersebut.

Pertama, asah bakat anak pada enam kecerdasan awal yang dapat dikelompokkan dalam kategori keterampilan hidup (life skill). Life skill dibutuhkan sebagai bekal bagi keberhasilan dalam mendapatkan tempat di masyarakat dan dunia kerja. Akan halnya kecerdasan (1) dan (2), kecerdasan ini dianggap sebagai ukuran kecerdasan konvensional yang biasa disebut IQ (Intelligence Quotient).

Kecerdasan (7) dan (8), kerap disebut juga kecerdasan emosi, merupakan sifat-sifat yang penting bukan hanya bagi kesejahteraan emosional, melainkan juga jaminan bagi kemampuan memanfaatkan keterampilan-keterampilan tersebut untuk mengantar kepada kesuksesan karier. Sedangkan kecerdasan eksistensial, dikenal juga dengan kecerdasan spiritual, mutlak dibutuhkan sebagai jaminan bahwa semua kesuksesan hidup yang bisa dicapai dapat benar-benar mendatangkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup itu sendiri. Asah bakat anak di atas agar sukses.

        Pada dasarnya, setiap anak memiliki kesembilan jenis kecerdasan tersebut namun hanya satu atau beberapa yang menonjol sesuai dengan faktor genetik. Inilah yang dikatakan “bakat”. Apa pun itu, orangtua wajib menghargainya dan memberikan stimulasi yang tepat agar potensi tersebut berkembang optimal. Tugas orangtualah untuk mengasah bakat anak.