TabloidNakita.com- Bagaimana resep agar anak cerdas? Cukup kenali dan salurkan potensi anak. Pada umumnya potensi perlu dirangsang terlebih dahulu agar dapat terlihat bahwa seseorang itu mempunyai kecakapan/keterampilan khusus yang lebih dibandingkan orang lain. Cikal bakal potensi anak ini sudah terlihat sejak sebelum anak berusia 3 tahun. Ciri bahwa seorang anak memiliki potensi tertentu akan terlihat dari gerak-geriknya. Anak sangat cepat menirukan gerakan tari saat diajarkan, sementara anak lain tak mudah menghafal gerakan tarian walaupun sering dilatih. Atau, anak sangat piawai mengikuti irama musik, berbeda dengan teman-teman sebayanya yang mengalami kesulitan. Jika potensi anak tidak terlalu menonjol, sebaiknya berikan kesempatan pada anak untuk mencoba berbagai kegiatan.
Kenali dan salurkan potensi anak berarti dibutuhkan pengamatan yang cermat dari orangtua untuk mengenali potensi anaknya. Caranya, mulailah dari kegiatan yang menyenangkan. Saat liburan, ajak anak ke kebun binatang, bermain di pantai, mengunjungi pameran–pameran, melihat konser musik, berolahraga, dan lain-lain. Dari sini orangtua dapat melihat potensi anak akan lebih mengarah kemana sesuai dengan minatnya. Ketertarikan anak dalam kegiatan tertentu sebaiknya didukung penuh oleh sarana dan prasarana yang memadai. Jika anak terlihat senang menggambar atau melukis, sediakan kertas/kanvas, krayon atau cat air. Jika anak terlihat senang musik, sediakan alat yang kira-kira mewakili alat bermusik jika alat musik yang sebenarnya tak ada. Dengan begitu, orangtua juga dilatih untuk lebih kreatif dalam membantu mengoptimalkan potensi anak.
Bila anak tak menunjukkan minatnya pada aktivitas yang sedang dilakukan, jangan dipaksakan. Lebih baik mencari aktivitas lain yang lebih menyenangkan anak. Kesempatan ini dapat memperkaya anak dengan pengalaman-pengalaman. Makin banyak yang dilihat dan didengar anak, makin tertarik anak untuk mencobanya. Untuk itu, orang tua harus jeli memerhatikan kemampuan anak sesuai dengan perkembangan dan tingkatan usianya, serta perhatikan jadwal kegiatan sesuai dengan kebutuhan fisik anak. Perlu diingat, sebelum mengikutsertakan anak ke sanggar/klub, terlebih dahulu tanyakan minatnya agar ia konsisten dengan apa yang dipilihnya sehingga potensinya dapat berkembang optimal. Mari kenali dan salurkan potensi anak.