TabloidNakita.com - Setiap anak punya potensi saat lahir ke dunia. Potensi bawaan, yang merupakan faktor turunan ini, ada yang tak bisa diubah, ada pula yang bisa dibentuk. Yang tak bisa diubah adalah potensi fisik yang berhubungan dengan bentuk tubuh, seperti mata dan telinga. Umumnya bila anak lahir, bagian-bagian tubuh ini bisa menyerupai bentuk milik orangtuanya, entah telinga milik ibu atau mata mirip ayah. Sementara potensi fisik yang bisa distimulasi agar tak mirip orangtuanya kelak, umpamanya, tubuh yang gemuk. Jika selama kehamilan ibu bisa mengatur asupan gizinya, akan meminimalkan kemungkinan anaknya kelak mengalami kegemukan atau obesitas.
Tentu saja, potensi bawaan bukan melulu kemampuan yang berhubungan dengan aspek fisik (postur tubuh dan pertumbuhan organ-organ fisik), tetapi juga berkaitan dengan aspek psikis yaitu mental, emosional, sosial, dan intelektual. Secara umum, potensi bawaan melukiskan gambaran yang utuh tentang anak yang akan terwujud secara nyata jika mendapat rangsangan. Rangsangan dapat diberikan kapan saja, terutama di masa emas kehidupan si anak (masa balita), selama anak sudah siap. Artinya, potensi bawaan hanya akan berkembang secara alamiah kalau kurang mendapat rangsangan. Sebaliknya, jika lingkungan sangat mendukung, maka potensi bawaan akan berkembang optimal. Setiap anak punya potensi, tugas orangtua memaksimalkan potensi itu.