Cara Mengajari Anak Menghargai Pemberian

By Ipoel , Rabu, 3 September 2014 | 05:00 WIB
Cara Mengajari Anak Menghargai Pemberian (Ipoel )

TabloidNakita.com – Menghargai adalah sikap positif yang sebaiknya diajarkan orangtua sejak dini kepada anak, baik itu menghargai diri sendiri, orang lain, maupun alam sekitar. Dan salah satu yang juga penting adalah menghargai pemberian, baik berupa benda maupun bantuan. Sesungguhnya cara mengajari anak menghargai pemberian tidaklah susah. Berikut beberapa kiat konkrit dan mudah dari Pearl Simmons, pakar pendidikan komunikasi dan komunitas, yang bisa Mama terapkan.      

Menurut Pearl, pendekatan yang paling baik adalah dengan memberikan contoh untuk mengajari anak menghargai pemberian. Saat Mama menerima hadiah, jangan ragu-ragu untuk menunjukkan apresiasi Mama. Jika si kecil memberikan bantuan atau membuat gambar untuk Mama, ucapkanlah terima kasih dan sebutkan sesuatu yang spesifik bahwa Mama menghargai bantuan atau hadiah yang ia berikan. Ajari mereka untuk mengucapkan terima kasih (atau menuliskan ucapan terima kasih) kepada orang lain, dan berikan mereka pujian saat berlaku sopan ketimbang hanya mengoreksi mereka saat berperilaku kurang baik. Ketika anak Mama menerima sesuatu dari orang lain dan mengucapkan terima kasih, katakan padanya bahwa Mama sangat menyukai perilakunya dan bahwa dia anak yang hebat dan terdengar dewasa. Berkhotbah kepada anak-anak tidak akan pernah membuahkan hasil, baik di umur ini atau kapan pun. Pernyataan seperti “Kamu seharusnya bersyukur atas semua yang kamu miliki” tidak benar-benar membuat seseorang menjadi lebih apresiatif.

Cara mengajari anak menghargai pemberian lain yang tak kalah hebatnya adalah dengan tidak memanjakan anak. Mama mungkin tergoda untuk mengguyur si kecil dengan mainan dan benda-benda indah lainnya, tapi memiliki mainan terlalu banyak bukanlah kunci kebahagiaan dan seringnya malah menggiring anak-anak menjadi kurang bisa menghargai apa yang mereka miliki. Jadi ketika anak Mama berulang tahun, misalnya, lebih baik beri dia satu atau dua mainan saja dan bukannya setengah lusin, atau pilih hadiah yang harganya tidak terlalu mahal daripada kado “bergengsi” yang bikin kantong bolong. Lagi pula, yang paling anak-anak butuhkan—dan hargai—dari orangtua mereka adalah saat-saat indah yang dihabiskan bersama.

Jika Mama sudah memberi uang saku kepada anak, beri ia tanggung jawab untuk membeli mainannya sendiri. Si kecil akan menjadi lebih pemilih soal apa yang dia beli ketika harus menggunakan uang sendiri. Mengapa tidak mempertimbangkan untuk mengajaknya menyumbangkan sebagian uang sakunya? Saat menjelaskan alasan mengapa Mama memintanya menyumbang, jadikan momen itu sebagai cara yang halus dan efektif dalam mengajari si buah hati bahwa dia lebih beruntung daripada orang lain, dan itu akan membantunya lebih menghargai apa yang mereka miliki. Ini efektif mengajari anak menghargai pemberian