TabloidNakita.com- Jika saat ini si buah hati sudah tumbuh menjadi balita yang pintar mengobrol dan berlarian ke sana kemari, mungkin Anda tengah menimbang-nimbang untuk menambah anak. Yang bisa mengambil keputusan itu tentu hanya Anda dan pasangan, namun beberapa pertanyaan di bawah mungkin bisa membantu Anda berdua dalam menetapkan pilihan saat hendak memberi adik:
- Apakah Anda menginginkan agar antara si sulung dan adiknya tidak terdapat perbedaan umur yang terlampau jauh sehingga mereka bisa menjadi teman sepermainan? Ini pertimbangan menyoal usia kakak sebelum memberinya adik.
- Apakah Anda merasa lebih baik segera kembali berjibaku setiap hari menghadapi popok kotor dan malam-malam tanpa tidur daripada menunda-nundanya?
- Apakah Anda lebih suka mengalami rentang antar kehamilan yang cukup jauh sehingga Anda bisa menikmati tahap-tahap perkembangan tiap anak tanpa terganggu?
- Apakah Anda menyukai gagasan untuk memberi jarak umur anak yang cukup jauh untuk meminimalkan risiko timbulnya persaingan antar saudara dan menghadapi tahapan perkembangan yang hampir sama (misalnya, memiliki dua balita di rumah–atau dua remaja)?
Jika menjawab ya untuk dua pertanyaan pertama, Anda mungkin sudah siap untuk memiliki anak lagi alias memberi adik. Sementara jika Anda menjawab ya untuk dua pertanyaan terakhir, Anda mungkin masih perlu menunggu lebih lama sebelum mulai merencanakan kehamilan kedua.
Skenario mana pun yang Anda pilih mengandung kebahagiaan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya, jika Anda punya dua anak yang sama-sama harus memakai popok, mereka akan mengalami masa-masa bermain bersama yang menyenangkan saat memasuki tahun-tahun prasekolah. Lagi, Anda tidak perlu sibuk berburu bermacam-macam mainan dan aktivitas yang berbeda agar mereka merasa terhibur. Yang harus diingat, saudara yang jarak umurnya dekat bisa melelahkan dan kompetitif. Tahun-tahun pertama menjadi masa pengasuhan yang paling menuntut perhatian—tapi sekali lagi, masa-masa itu relatif cepat terlewati (meski tidak terasa demikian saat Anda tengah mengalaminya). Jadi, memberinya adik dalam kondisi ini ada konsekuensinya.
Di sisi lain, memiliki dua anak yang jarak umurnya lumayan jauh membuat Anda terhindar dari kerja fisik ekstra dan membolehkan Anda berkonsentrasi pada perkembangan masing-masing anak. Kekurangan skenario ini adalah anak-anak mungkin akan enggan bermain bersama—dan tidak ada yang bisa menjamin Anda akan menghadapi lebih sedikit pertengkaran. Anda juga akan menghabiskan lebih banyak tahun untuk pengasuhan aktif—yang bisa menjadi hal yang positif atau pun negatif, tergantung rencana masa depan Anda.
Kabar terbaiknya adalah: entah rencana kehamilan kedua Anda sudah di depan mata atau masih akan terjadi beberapa tahun mendatang (atau bahkan sepuluh tahun lagi), Anda akan merasa bahagia karena telah memberinya adik, sehingga anggota keluarga bertambah satu dalam keluarga Anda.