Kakak Adik Kompak

By Ipoel , Selasa, 19 Agustus 2014 | 08:00 WIB
Kakak Adik Kompak (Ipoel )

TabloidNakita.com - Tidak selamanya hubungan kakak adik baik anjing dan kucing. Kakak adik kompak ada juga, lo. Dengan kata lain, mereka membuat perkubuan. Kakak adik kompak merupakan bentuk dari kedekatan antarsaudara. Mereka bisa saling berbagi rasa, cerita, dan pengalaman. Mereka juga bisa bekerja sama untuk mencapai sesuatu, semisal membicarakan bersama dan mengambil kesepakatan tentang rencana yang akan dilakukan saat liburan.

Di sisi lain, perkubuan atau kakak adik kompak juga bisa berupa persaingan atau konflik antarsaudara. Perkubuan dalam arti negatif ini, dibentuk oleh kakak-adik yang cemburu terhadap saudaranya yang lain atau karena merasa “berbeda”. Hal ini bisa memicu terjadi perselisihan/pertengkaran atau permusuhan antarsaudara. Karenanya, harus dicegah dan diupayakan agar perkubuan kakak-adik tak bersifat negatif.

PENYEBAB KAKAK ADIK KOMPAK

1. Usia berdekatan.

Perbedaan usia yang terlalu jauh membuat fase/tahap tumbuh kembang mereka relatif sama, sehingga ada kecocokan di antara mereka yang akhirnya membuat mereka membentuk kubu. Sedangkan adiknya yang lain, karena beda umur yang begitu jauh, maka tak dilibatkan dalam perkubuan. Meski begitu, tak tertutup kemungkinan kakak-adik yang berbeda usia cukup jauh bisa juga membentuk kubu. Misal, karena si sulung bisa berperan sebagai kakak yang bisa menciptakan rasa nyaman bagi sang adik. Akhirnya, kakak adik kompak.

2. Ada kesamaan di antara mereka, sehingga kakak adik kompak

Semisal berjenis kelamin sama, kendati ada juga kakak-adik beda jenis kelamin yang membentuk kubu lantaran suatu sebab (semisal karena perlakuan orang tua). Bisa juga karena mereka bersekolah di tempat yang sama ataau memiliki hobi yang sama, dan kesamaan lainnya. Nah, dengan adanya kesamaan-kesamaan itu, mereka merasa lebih akrab de\an nyaman satu sama lain. Juga ada kelancaran komunikasi di antara mereka dibanduingkan dengan anggota keluarga lainnya.

3. Perlakuan orangtua membuat kakak adik kompak

* Pilih kasih terhadap anak.

Kakak-adik membentuk kubu karena sama-sama merasa “dianaktirikan”.   Mereka cemburu pada saudara yang “dianakemaskan”. Anak-anak yang tersisih, yang membentuk kubu ini, merasa tak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya. Padahal, saudaranya yang lain mendapatkan curahan kasih sayang yang sungguh besar dari ayah/ibunya.

* Membanding-bandingkan anak.

Misal, “Tuh, kayak si Tengah, dong, pintar!” Nah, si sulung dan si bungsu yang merasa “berbeda”, kemudian membentuk kubu.