TabloidNakita.com - Bagaimana cara ajari anak etika meminjam? Berikut caranya:
* Mula-mula, anak mesti mengutarakan maksudnya secara baik.
* Ajari anak etika meminjam dengan menjelaskan alasan kenapa dia ingin meminjam barang saudaranya. Misal, ia hendak meminjam jaket karena jaket miliknya sedang dicuci.
* Jelaskan pula berapa lama barang itu akan dipinjam, apakah hanya sehari, dua hari, atau seminggu. Di sini anak juga belajar berdisiplin, kapan ia mesti mengembalikan barang yang dipinjamnya.
* Bila kebetulan si pemilik barang sedang tak ada di tempat, minta anak untuk menunda niatnya. Kalau memang memungkinkan, hubungi pemilik barang yang ingin dipinjam dan mintalah izinnya. Jika ditelepon pun tak bisa, sementara keperluannya sangat mendesak, anak bisa diajarkan untuk meninggalkan catatan yang berisi keterangan, bahwa ia meminjam barang tertentu dari saudaranya. Tapi, sebaiknya hal itu tak dilakukan terhadap barang-barang favorit saudaranya atau barang yang sifatnya pribadi.
* Ajari anak etika meminjam itu juga menekankan, anak harus menjaga barang-barang yang dipinjamnya.
- Jika terjadi sesuatu terhadap barang tersebut, misal, tak sengaja menodai baju yang dipinjam, maka anak harus meminta maaf kepada si pemilik barang.
- Jika si pemilik bisa menerima, maka si peminjam tak ada masalah. Namun jika tidak, si kecil tetap harus bertanggung-jawab, ia harus mengganti baju tersebut dari uang jajannya. Bisa juga dengan memberikan baju miliknya sebagai pengganti. Cara ini dipandang lebih adil.
- Jika si kecil tak bertanggungjawab terhadap barang yang dipinjamnya, maka ia sendiri akan menerima sanksi dari si pemilik barang, entah berupa teguran, omelan, dan yang pasti, saudaranya akan kapok meminjamkan barang lain lagi kepadanya.
Ajari anak etika meminjam itu berkaitan dengan intensitas dan frekuensi meminjam. Jika terlalu sering meminjam, maka si pemilik biasanya akan ogah meminjamkan lagi barang tersebut. Logikanya, si pemilik harus lebih banyak memakai barang tersebut ketimbang si peminjam. Meski sebenarnya aturan ini tidaklah mutlak.
Yuk, ajari anak etika meminjam