Hadapi Kakak Adik yang Usianya Berdekatan

By Ipoel , Senin, 30 Juni 2014 | 03:14 WIB
Hadapi Kakak Adik yang Usianya Berdekatan (Ipoel )

TabloidNakita.com - Berikut langkah orangtua hadapi  kakak adik yang usianya berdekatan dan berjenis kelamin sama:

* Tidak memperlakukan kedua anak secara seragam.

Langkah pertama hadapi  kakak adik yang usianya berdekatan dan berjenis kelamin sama adalaah tidak memperlakukan mereka dengam seragam. Bagaimanapun, setiap anak adalah pribadi yang berbeda. Tak ada dua anak yang sama. Bahkan anak kembar identik pun tetap memiliki perbedaan. Jadi, perlakukan kakak dan adik sesuai karakteristiknya masing-masing. Biarkan anak menjadi dirinya sendiri, biarkan mereka punya pilihan masing-masing. (Artikel selengkapnya di hlm...)

* Bersikap adil.

Langkah lain hadapi  kakak adik yang usianya berdekatan dan berjenis kelamin sama adalah tidak menuntut si kakak untuk selalu mengalah dengan alasan ia jauh lebih besar. Ataupun menuntutnya selalu bersikap "baik dan benar" agar dicontoh si adik. Soalnya bisa terjadi, si kakak akan menyesali kelahiran adiknya yang sudah menjauhkan ia dari limpahan kasih sayang orang tua.

Sebaliknya, tak perlu berlebihan memanjakan sang adik dengan anggapan ia masih kecil. Ia tetap harus diajarkan apa yang boleh dan tidak, mana yang benar dan salah. Jangan mentang-mentang ia lebih kecil maka ia boleh seenaknya merebut mainan si kakak, misalnya. Atau, karena ia lebih kecil, maka dialah yang harus didahulukan sementara si kakak mendapatkan "sisa"nya.

Yang terbaik, tetap menghukum anak berdasar porsi kesalahannya tanpa memandang usia maupun posisinya sebagai kakak atau adik. Jadi, kalau adik yang salah, ya, si adiklah yang harus mendapatkan teguran. Sebaliknya, jika si kakak yang salah, beri ia kesempatan untuk minta maaf. Tanamkan padanya, sekalipun ia paling besar, jangan segan untuk meminta maaf jika salah.

* Tidak membanding-bandingkan anak.

Kala memarahi si kakak, misal, jangan sekali-sekali mengatakan, "Kenapa, sih, kamu susah sekali kalau disuruh sikat gigi. Tidak seperti adik. Dia selalu menurut." Lebih baik katakan, "Lihat, deh, adikmu giginya jadi bersih karena ia rajin sikat gigi. Kakak juga bisa, kok, punya gigi yang bersih bila mau sikat gigi." Lewat cara ini, akan tumbuh keinginan anak untuk "melebihi" saudaranya tanpa harus "menjatuhkan" si saudara.

Jangan pula menciptakan citra pada salah satu anak bahwa ayah atau ibu tak sayang lagi padanya. Bukan berarti orang tua tak boleh marah pada kakak atau adik. Yang penting, jangan pernah beri kesan padanya, kita marah karena lebih sayang pada kakak/adiknya. Ini cara hadapi  kakak adik yang usianya berdekatan dan berjenis kelamin sama yang bijak.

* Tidak berpihak pada salah satu anak.

Umumnya, keberpihakan terjadi pada anak berdekatan usia dengan jenis kelamin berbeda. Misal, ibu lebih senang pada adik yang kebetulan anak laki-laki karena memang sudah lama ditunggu-tunggu. Atau kedua anak tersebut sama-sama lelaki, tapi sebetulnya yang diharapkan lahir berikut oleh orang tua adalah anak perempuan. Kalau ini yang terjadi, besar kemungkinan perhatian dan porsi kasih sayang pada si adik jadi berkurang. Nah, keberpihakan semacam itulah yang kemudian membuat salah satu anak jadi merasa tersisih oleh kehadiran saudaranya. Jika tak segera diluruskan, bukan tak mungkin perasaan tersisih ini akan terakumulasi dan berkembang menjadi bibit-bibit permasalahan di antara mereka.

Selamat hadapi  kakak adik yang usianya berdekatan dan berjenis kelamin sama dengan tenang dan santai.