TabloidNakita.com - Kakak adik senang mengejek adalah salah satu bentuk kedekatan di antara mereka. Jadi kasus kakak adik senang mengejek ini adalah hal lumrah dan normal. Asalkan tak jadi kebiasaan dan ejekan yang dilontarkan pun tak melecehkan orang lain. Dalam kondisi ini, orangtua perlumembiarkan dan tidak perlu mengatasi.
Orangtua baru turun tangan atasi kakak adik senang mengejek jika ejekan sudah menyinggung perasaan bahkan merendahkan harga diri seseorang, berarti sudah lampu merah. Misal, si adik selalu mengejek kakaknya yang pernah tinggal kelas. Jelas, ini menyinggung perasaan si kakak. Begitu juga ejekan yang mengeksploitasi kelemahan fisik seseorang. Contoh, si adik/kakak bertubuh gemuk, pakai kacamata, atau memiliki cacat tubuh.
Bila kasusu kakak adik senang mengejek tak segera diatasi/diantispasi sejak dini, dapat menimbulkan dampak psikologis yang tak sehat, baik bagi si pengejek maupun anak yang diejek. Karenanya, orang tua harus segera tanggap bila anak sampai melontarkan ejekan yang melecehkan. Namun tentunya, jauh lebih baik apabila orangtua bisa mencegah agar tak terjadi ejekan seperti itu, sehingga kondisi kakak adik senang mengejek masih sehat dan normal.