TabloidNakita.com - Ini 5 cara agar anak berpikir kritis:
Inilah beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada anak.
- Belajar kemungkinan baru.
Cara agar anak berpikir kritis adalah terbiasa melihat kemungkinan baru membuat anak tidak terpaku pada hal umum dan menemukan berbagai peluang. Di usia bayi cobalah memberikan sesuatu yang berbeda, misalnya mengganti selimut flanelnya dengan selimut berbahan wol; kalau anak bisa menikmati bahkan menggunakannya sebagai mainan baru, berarti ia mudah beradaptasi dengan hal baru. Begitu juga di usia batita dimana ia sudah belajar tentang konsep. Memberikan hal baru seperti rasa pasta gigi yang tidak biasa akan membuatnya belajar tentang kemungkinan baru. Di usia prasekolah anak memasuki tahapan peniruan (imitasi), belajar kemungkinan baru bisa disesuaikan dengan perkembangan tersebut.
- Belajar menemukan kesalahan.
Permainan ini bisa dilakukan di usia prasekolah. Minta anak untuk menemukan kesalahan pada gambar yang disediakan. Umpama, gambar anak sekolah tapi terselip beberapa benda yang tidak dibutuhkan dalam tasnya. Permainan seperti ini akan mengasah daya kritis dan kreativitasnya. Ini cara agar anak berpikir kritis.
- Melengkapi cerita.
Pancing anak dengan sepotong cerita, lalu minta anak untuk melanjutkannya. Contoh, kalau mereka akan berkemah, perbekalan apa saja yang dibutuhkan dan aktivitas apa yang bisa dilakukan di tempat kemah. Biarkan anak mengeluarkan ide-ide kreatifnya.
- Observasi.
Cara agar anak berpikir kritis adalah melakukan observasi atau pengamatan bisa dilakukan sejak usia bayi, misalnya orangtua memberikan banyak benda dengan bentuk, tekstur dan ukuran yang berbeda-beda, biarkan si kecil melakukan pengamatan. Begitu pula di usia-usia selanjutnya, biarkan anak melakukan observasi sesuai perkembangan usianya.
- Pengandaian.
Stimulasi ini bisa dilakukan di usia batita. Pancing anak dengan pertanyaan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban. Contoh, “Kalau hari ini hujan, apa yang bisa kita lakukan?” Ini cara agar anak berpikir kritis yang efektif.