5 Cara Kembangkan Empati Anak

By Ipoel , Rabu, 9 Juli 2014 | 04:00 WIB
5 Cara Kembangkan Empati Anak (Ipoel )

TabloidNakita.com - Empati termasuk dalam kecerdasan emosi (EQ). Empati tidak timbul dengan sendirinya, melainkan perlu diasah. Berikut 5 cara kembangkan empati anak:

Cara kembangkan empati anak, coba saat anak sedih ditinggal temannya pulang ke rumah karena sudah sore, orangtua bisa menunjukkan empatinya dengan mengatakan, “Adek sedih ya Rafa pulang? Kan sudah sore, Rafa harus mandi, besok main lagi ya.” Penguatan emosi seperti ini akan membuat anak menjadi lebih secure dan lama-kelamaan akan mudah menunjukkan sikap empati pada orang lain.

Misal, sediakan makanan kecil/susu di mobil untuk diberikan kepada anak jalanan/orang yang membutuhkan. “Dek, tolong biskuitnya dibagi kepada anak jalanan itu, pasti ia sedang kelaparan.” Dengan terus didorong untuk mengulurkan tangan, anak akan merasakan nikmatnya berbagi sebagai wujud empatinya pada orang lain.

Mulailah untuk “membantu” orang-orang terdekat, contohnya memberikan mainan/buku/pakaian yang sudah tidak dipakainya pada orang-orang yang sering dijumpainya, seperti tukang sampah yang mengangkut sampah setiap hari ke rumah, tukang sayur, dan sebaginya. Biasakan juga untuk tidak selalu “merepotkan” si mbak, jangan sedikit-sedikit berteriak ketika membutuhkan sesuatu; kalau memang bisa dikerjakan sendiri, minta padanya untuk melakukannya sendiri.

Hari ulang tahun anak bisa menjadi momen untuk berbagi pada sesama dengan merayakannya di panti asuhan, misal. Jelaskan padanya, bagaimana sedihnya anak-anak ini yang tidak memiliki orangtua dan tidak bisa merayakan hari bahagia seperti dirinya. Dengan begitu akan tumbuh empati sekaligus rasa syukur dalam hatinya. Momen khusus lain yang bisa dimanfaatkan untuk melatih empati anak adalah saat puasa Ramadan; dengan belajar berpuasa, anak pun belajar merasakan penderitaan orang lain, sehingga bisa menumbuhkan empatinya. Ini cara kembangkan empati anak yang efektif.

Cara kembangkan empati anak lainnya, sesekali ajak anak berkeliling melihat lingkungan sekitar rumahnya yang tidak seberuntung dirinya. Sebaiknya jangan naik mobil/motor karena akan berjarak, lebih baik berjalan kaki atau naik sepeda di sore hari. Biarkan ia melihat langsung, ada orang-orang yang harus tinggal di tempat-tempat yang tidak layak ditinggali. Kebiasaan melihat penderitaan orang lain akan melembutkan hatinya sejak kecil.