Panduan Memilih Mainan Anak

By Ipoel , Senin, 30 Juni 2014 | 05:14 WIB
Panduan Memilih Mainan Anak (Ipoel )

TabloidNakita.com - Jangan asal beli mainan hanya karena si kecil menginginkannya atau lantaran harganya yang murah. Ingat, mainan yang tepat akan membantu anak menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan optimal. Ornagtua harus cermat memilih mainan anak.

PANDUAN MEMILIH MAINAN 1. Sesuaikan dengan usia anak.

Memilih mainan anak yang baik, biasanya mencantumkan rentang usia anak dimana mainan ini ditujukan. Mainan yang ditujukan bagi anak yang lebih besar akan membuat anak sulit menggunakannya, ia pun jadi malas bermaian. Sebaliknya, mainan yang ditujukan bagi anak yang lebih kecil, akan membuat anak cepat bosan karena kelewat gampang.

2. Tidak berdasarkan gender.

Biarkan anak bebas bermain agar ia mendapatkan pengetahuan sebanyak mungkin. Anak lelaki tak ada salahnya main boneka dan anak perempuan main mobil-mobilan atau pistol-pistolan. Laki dan perempuan harus bisa semua. Lain hal jika si Buyung hanya mau main boneka, segera alihkan ke mainan lain.

3. Memilih mainan dalam kemasan.

Biasanya dalam kemasan tercantum informasi maupun peringatan mengenai mainan tersebut.  

4. Perhatikan keamanan saat memilih mainan

Saat memilih mainan anak jangan terkecoh oleh tampilan, model, dan bentuk mainan, tapi lihat juga apakah mainan itu aman buat si kecil. Aman dalam arti tidak ada bagian yang mudah tertelan, tidak tajam, tidak menjepit, tidak menimbulkan api, dan tidak beracun. Catnya juga tidak mudah luntur dan kandungannya tak berbahaya bagi kesehatan anak. Pilih produk yang mengklaim penggunaan cat nontoksik. Jenis material bahannya jangan dari bahan logam ataupun mudah pecah. Sebaiknya pilih dari bahan karet atau plastik halus namun tidak berbau menyengat, atau mainan kayu yang halus.

5. Perhatikan keaslian mainan mainan anak

Bagaimanapun produk asli selalu lebih aman dibandingkan dengan produk "aspal" atau produk abal-abal. Produsen asli pasti akan membuat mainan yang spesifikasinya memenuhi aturan baku. Ini berkaitan dengan regulasi resmi yang mereka harus patuhi. Sementara mainan "aspal" tidak merasa harus memenuhi kriteria-kriteria keamanan, baik dari bahan baku, pewarnaan, finishing, maupun kemasannya.

6. Kala memilih mainan anak, harga bisa menjadi patokan 

Mainan berkualitas baik, biasanya berharga mahal. Tak demikian dengan mainan berkualitas buruk. Hanya saja perlu diingat, para pedagang sudah paham kecenderungan orang Indonesia yang menganggap harga berbanding lurus dengan kualitas produk; makin mahal, makin bagus. Ini bisa saja disiasati oleh pedagang untuk menjual barang dengan harga mahal. Ada baiknya, jika memiliki dana lebih, belilah mainan di toko-toko besar dan ternama, karena biasanya mereka juga menjaga kualitas barang yang mereka jual.