Ajari Anak Mengucapkan Terima Kasih, Minta Tolong, dan Permisi

By Ipoel , Selasa, 24 Juni 2014 | 05:11 WIB
Ajari Anak Mengucapkan Terima Kasih, Minta Tolong, dan Permisi (Ipoel )

TabloidNakita.com – Sejak anak usia setahun dapat diajarkan berbagai nilai luhur seperti mengucapkan terima kasih, minta tolong, dan permisi. Berikut 3 etika tersebut yang perlu diajarkan pada anak.

1. MENGUCAPKAN “TERIMA KASIH”

Ajari anak untuk mengucapkan "terima kasih"' saat berhasil melakukan sesuatu, misal, anak memberikan botol susu, mainan, guling atau apa pun pada orangtua, usahakan untuk selalu mengucapkan, "Oh, susunya untuk Mama? Terima kasih, ya." Ucapkan kata terima kasih terus pada saat-saat yang tepat, sehingga kata-kata terima kasih ini akan menancap di benaknya. Setelah anak terlihat mengerti arti terima kasih, minta dia mengulanginya. Umpama, menyodorkan mainannya, terimalah dan ucapkan "terima kasih". Kemudian kembalikan mainannya, sambil berkata, "Ini mainan Adek. Ayo, bilang 'terima kasih'." Sesekali tahan dulu mainannya, jangan langsung diberikan sampai anak mengatakan "terima kasih". Bila anak terlihat sudah menguasai kemampuan mengucapkan terima kasih ini, pancing dengan pertanyaan. "Ayo, Adek sudah terima botol susunya, terus bilang apa?" Jangan bosan untuk mengulanginya lagi agar anak mengucapkan terima kasih. Wajar saja kalau sesekali anak masih lupa mengucapkan terima kasih. Tugas orangtualah untuk terus melatihnya. Ajarkan juga kalau kata-kata terima kasih ini tidak hanya mesti diucapkan saat anak menerima barang, tapi juga jasa yang diberikan orang lain kepadanya, semisal saat pengasuhnya mengambilkan sepatu.

2. MEMINTA TOLONG

Sejak dini biasakan mengucapkan, "tolong", atau "bolehkah" ketika meminta sesuatu. Jadikan kata-kata tolong tersebut sebagai kebiasaan bagi seluruh anggota keluarga. Tentu kemampuan untuk meminta tolong tidak berkembang seketika. Jadi, kalau sesekali masih lupa mengucapkan kata tolong, wajar saja. Untuk mengingatkan anak agar mau meminta tolong, kita bisa menahan benda/jasa yang diinginkannya sampai ia bisa memintanya dengan sopan. Contoh, anak minta susu dengan berteriak, kita bisa bilang, "Sebelum Adek bilang minta susu dengan baik-baik, Mama tidak akan kasih." Cara ini sekaligus memperkenalkan anak pada konsep reward and punishment. Bila ia berhasil meminta sesuatu dengan sopan, maka reward-nya adalah benda/jasa yang diinginkannya, begitu pula sebaliknya.

3. MENGUCAPKAN “PERMISI”

Jadikan kata "permisi" sebagai bagian dari keseharian di rumah. Saat masuk rumah, melewati anak, pengasuh/pembantu, atau siapa pun, ucapkan kata permisi ini. Ajak anak bermain peran agar memahami makna kata permisi. Misal, saat bermain tamu-tamuan, ajarkan padanya untuk berlaku sopan sebagai tamu maupun tuan rumah dengan mengucapkan kata "permisi". Jangan bosan untuk mengingatkannya kembali saat anak lupa.