TabloidNakita.com - Saat berkomunikasi dengan anak, banyak orangtua yang berpikiran lebih, lebih pintar, lebih jago, dan lebih lain daripada anak. Mengapa komunikasi merasa lebih pintar itu tidak tepat? Sebab, anak merasa seolah-olah digurui, tidak dihargai, dipermalukan dan direndahkan oleh anak. Misalnya dengan membandingkan anak-anak kita dengan kita di jaman dulu. Tugas kita adalah selalu membimbing dan mengarahkan mereka agar tidak salah jalan dan tetap berpegang pada nilai-nilai moral.Selain itu, ada bentuk komunikasi lain yang perlu dihindari orangtua, itu adalah:* Hindari Perkataan KasarMenghindari perkataan kasar yang membuat emosi jadi tidak terkendali. Perhatikan intonasi suara. Aturlah nada suara agar tetap teratur, lembut dan tenang. Apabila anak mulai menjengkelkan usahakan tetap tenang dan jangan terpancing emosi, apalagi memukul karena kekerasan hanya akan menimbulkan masalah baru.* Lihat Situasi Saat BerdiskusiHindari mendiskusikan masalah dengan anak saat anak sedang lelah atau rewel. Orangtua sebaiknya mengetahui suasana hati dan jalan pikiran anak-anaknya.* Jangan Bandingkan dengan Pola Jaman DuluOrangtua hendaknya tidak bersikap otoriter dan memakai “kacamata kuda” dengan pola tradisi jaman dulu dimana kita takut untuk mengungkapkan pandapat, terutama kepada orang tua karena anak-anak saat ini sudah mulai lebih memiliki kreativitas, penuh daya cipta, penuh argumentasi, punya cara pandang yang luas.