Mengatasi Anak Yang Sulit Bergaul

By Ipoel , Selasa, 1 April 2014 | 08:00 WIB
Mengatasi Anak Yang Sulit Bergaul (Ipoel )

TabloidNakita.com- Ada anak yang bisa langsung berbaur dan bergaul dengan teman-temannya, termasuk teman yang baru dikenalnya. Meski begitu, tidak sedikit dari mereka yang diam, pasif, dan sulit bergaul. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, berikut beberapa caranya:

1. Mencarikan teman yang aktif untuk si sulit bergaul 

Di kelas para guru sering mengatur posisi tempat duduk anak. Anak yang pendiam duduk di antara anak yang banyak bicaranya. Atau pada saat main berdampingan atau kelompok, anak yang pendiam digabungkan dengan anak yang aktif agar bisa memotifasi anak yang pendiam.

2. Sering-sering mengajak anak pendiam bicara santai (ngobrol santai)

Di sela-sela waktu kita harus aktif mengajak anak bicara. Bicara tentang apa saja. Meskipun anak tidak menjawab, teruslah berusaha. Bertanya tentang kagiatan di rumah, tentang keluarga, makanan kesukaan dan sebagainya.

Mungkin awalnya cara ini tidak berhasil. Tapi kita harus melakukanya lagi dan lagi. Mencoba lagi dan lagi. Jika terlihat anak mulai mau tersenyum saat kita ajak bicara, maka itulah awal keberhasilan kita. Artinya anak itu mulai nyaman. Berhentilah berbicara sebelum anak bosan. Cobalah ajak bicara lagi di lain waktu mungkin dengan topik yang berbeda pula.

3. Selalu memberi motivasi

“Wah ternyata kamu bisa ya…..” , “boleh di coba lagi lho…..”. kalimat ini adalah salah satu  cara untuk memotifasi anak yang pendiam atau pasif dalam kegiatan di kelas agar mau melakukan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lakukan hal ini di setiap anak selesai melakukan tugas. Baik yang mudah sekalipun.

Teruslah memberikan motifasi dengan kata-kata dan kalimat positif lalu. Minta anak untuk mencoba lagi dan berikan pujian setelah anak menyelesaikan tugas yang kita berikan.

4. Memberikan hadiah

Tidak ada salahnya jika kita sesekali memberikan hadiah kepada anak setelah anak berhasil melakukan apa yang yang kita perintahkan. Hadiah yang kita tidak harus hadiah yang mahal. Sebuah kalimat pujian juga bisa memotifasi anak. 

Sebaiknya kita tidak menjanjikan hadiah kepada anak sebelum anak menyelesaikan tugas. Berikan hadiah setelah anak menyelesaikan tugas tanpa menjanjikan sebelumnya.