Program Bayi Tabung

By Heni, Kamis, 14 Agustus 2014 | 10:00 WIB
Program Bayi Tabung (Heni)

TabloidNakita.com - Banyak pasangan berhasil memiliki keturunan dengan bantuan teknologi reproduksi. Salah satunya program bayi tabung.

Beberapa dekade lalu, muncul satu teknologi reproduksi berbantu (assisted reproductive technology, disingkat ART) yang dikenal dengan istilah program bayi tabung. Belakangan, muncul lagi beberapa ART yang baru, yang jauh lebih canggih. ART dikembangkan untuk membantu perempuan-perempuan yang memiliki masalah reproduksi, agar mereka juga mempunyai peluang untuk hamil. Untuk meningkatkan keberhasilannya, dokter biasanya memasangkan prosedur canggih itu dengan terapi yang lebih konvensional, seperti obat kesuburan. Karena ART membutuhkan prosedur yang cukup panjang dan biaya yang mahal, banyak dokter merekomendasikan ART sebagai opsi terakhir untuk memiliki bayi.

Berikut beberapa teknik ART yang sudah dilakukan di tanah air dan sebagian baru di luar negeri: 

Fertilisasi In Vitro (IVF) atau Program Bayi TabungIVF adalah pengobatan terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah kesuburan. Pengobatan ini bisa dijalani oleh berbagai pasien perempuan, termasuk yang mengalami penyumbatan total di daerah tabung fallopi. Dalam program bayi tabung, folikel yang ada di dalam indung telur dirangsang dengan obat superovulasi. Selanjutnya, sel telur diangkat dari indung telur sebelum masa ovulasi, lalu digabungkan dengan sperma. Semua ini diolah di laboratorium. Embrio yang terbentuk kemudian akan ditanamkan di dalam rahim. 

Injeksi Sperma Intrasitoplasma (ICSI)Teknologi yang baru dalam program bayi tabung ini diperkenalkan tahun 1992,  program bayi tabung ini memungkinkan pasangan pria yang memiliki jumlah sperma sangat sedikit, bahkan nol, untuk menjadi calon ayah. Tekniknya, dokter mengambil satu sel sperma dari testis atau jaringan epididimis, kemudian menyuntikkannya ke dalam sel telur melalui prosedur program bayi tabung (IVF). 

In Vitro Maturation (IVM) atau Pematangan Sel Telur di Luar Tubuh

Cara kerja teknik program bayi tabung ini: Sel telur yang belum matang diangkat dari ovarium lewat operasi kecil, kemudian dimatangkan di laboratorium. Setelah matang, barulah dilakukan proses pembuahan dengan cara menyuntikkan sperma ke dalamnya. Prosedur ini biasanya dijalani oleh perempuan dengan sindrom ovarium polikistik, yaitu kondisi seseorang yang menghasilkan banyak sel telur tetapi tidak matang dalam satu siklus. Sindrom ini juga menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berakibat pada masalah menstruasi, kista, dan kemandulan. 

Diagnosis Genetik Pra-implantasi (Preimplantation Genetic Diagnosis, disingkat PGD)PGD adalah teknik reproduksi canggih yang digunakan untuk menguji embrio dari cacat genetik atau kromosom. Jika embrio terbukti normal, barulah ia ditanamkan di rahim melalui prosedur program bayi tabung (IVF). Teknik ini direkomendasikan pada beberapa pasangan yang diketahui membawa gen-gen gangguan tertentu, misalnya fibrosis kistik atau anemia sel sabit. PGD juga bisa mencegah terjadinya keguguran berulang yang disebabkan masalah genetik.

Donor Telur atau EmbrioJika ternyata sel telur Anda tidak memungkinkan untuk dibuahi, maka konsepsi dilakukan dengan sel telur yang disumbangkan oleh perempuan lain. Sel telur itu akan digabungkan dengan sperma pasangan, kemudian embrio yang dihasilkan akan ditanamkan di rahim si calon ibu. Prosedur ini juga bisa dilakukan dengan embrio atau sperma sumbangan orang lain. Teknik program bayi tabung ini butuh prosedur hukum yang kompleks, sehingga tidak lazim dilakukan di negara kita.

SurrogacyIni adalah teknik program bayi tabung dengan implantasi embrio (dari materi genetik Anda dan pasangan) menggunakan rahim perempuan lain. Dengan kata lain, orang lain yang mengandung dan melahirkan bayi Anda. Agar ikatan emosional antara Anda dan si calon bayi tetap terjaga, Anda perlu melakukan pertemuan intens dengan orangtua pengganti. Teknik ini juga butuh prosedur hukum yang kompleks. Yang dianjurkan menjalani program bayi tabung dengan teknik surrogacy ini adalah perempuan yang mengalami keguguran berulang, perempuan dengan kondisi kesehatan yang dapat membahayakan kandungan, perempuan dengan kondisi rahim tidak normal, perempuan yang tidak memiliki rahim karena bawaan lahir, perempuan yang rahimnya diangkat karena kanker rahim, dan mereka yang program bayi tabungnya gagal.