Tabloid-Nakita.com - Di masa-masa awal program kehamilan, mungkin Anda masih tenang-tenang saja melihat hasil tes kehamilan negatif. Tapi begitu masuk bulan keenam, Anda mulai sedikit panik atau mungkin jadi sedikit kurang percaya diri. Agar peluang kehamilan tidak menurun, pastikan pikiran Anda tetap sehat dan positif. Bagaimana caranya?Ungkapkan perasaan
Rasa sedih, marah, dan bersalah wajar muncul ketika Anda melihat hasil negatif pada alat tes kehamilan (test pack). Meski begitu, perasaan ini tak boleh lama-lama disimpan. Para ahli psikologi menyarankan, ketimbang memendam rasa kecewa itu seorang diri, akan lebih baik jika Anda membicarakannya pada seseorang, atau paling tidak pada diri sendiri. Alasannya, kebiasaan menyimpan rasa sedih akan membuat Anda stres. Ungkapkan perasaan Anda pada pasangan, sahabat, atau anggota keluarga yang akan membuat lega, lebih tenang, dan tidak terbebani. Selain ke orang-orang terdekat, Anda juga bisa mengungkapkan perasaan ke diri sendiri, atau dalam istilah psikologi disebut positive self-talk. Keluarkan kalimat-kalimat positif yang dapat membangun rasa percaya diri seperti, “Jika memang harus hamil, pasti bakal hamil.” Hindari kalimat pesimis, seperti, “Saya mungkin tidak akan pernah hamil.”
Menerima reaksi berbeda dari pasangan
Setiap orang punya reaksi dan ekspresi berbeda-beda dalam menanggapi sebuah berita atau informasi. Ada yang menanggapi berita menggemparkan dengan ekspresi datar, ada yang histeris. Begitu juga dengan pasangan Anda. Jadi, jangan langsung marah, tersinggung, atau sakit hati bila pasangan tidak merasakan kekecewaan dan kesedihan yang sama saat melihat hasil tes kehamilan negatif.
Lakukan kegiatan lain
Selama menjalani program hamil, mungkin Anda terlalu fokus, hingga akhirnya mengesampingkan banyak hal yang sebenarnya sudah lama ingin dilakukan. Mumpung masih “kosong”, inilah saatnya Anda mengerjakan hal-hal yang Anda mau, seperti baca buku, kursus melukis, atau liburan bersama pasangan Seperti yang sudah Anda ketahui, stres berdampak buruk bagi kesuburan. Melepaskan diri sejenak dari tekanan ingin hamil bisa membuat pikiran dan tubuh jadi lebih relaks. Menurut penelitian, semakin rendah kadar hormon stres dalam tubuh, semakin meningkat pula peluang kehamilan Anda.
Temukan tempat curhat
Membicarakan program hamil pada orang lain adalah hal yang baik, tapi sebaiknya Anda tidak mengumbarnya ke semua orang. Pilihlah orang-orang yang bisa Anda percaya dan bisa memberikan dukungan yang positif, bukan orang-orang yang bakal mengusik Anda dengan pertanyaan, “Sudah hamil atau belum?” Jika sudah menemukan orang yang bisa diajak curhat, ceritakanlah masalah Anda dengan jujur dan gamblang. Jangan lupa memberi tahu mereka seperti apa dukungan yang nyaman, yang Anda butuhkan saat ini. Misalnya, beri tahu mereka bahwa Anda tidak mau diberikan wejangan soal terapi kesuburan, atau Anda tidak ingin merasa tertekan dengan menghadiri acara syukuran sepupu yang baru saja melahirkan.
Resapi kesedihan
Setelah beberapa bulan mencoba hamil, pada satu titik Anda akan merasa putus asa, terbebani, dan kecewa. Ahli psikologi mengatakan, Anda tak perlu menepis dan mengabaikan perasaan-perasaan itu. Kalau Anda butuh merasakan kesedihan dan menangis, silakan saja. Beri diri Anda waktu dan ruang untuk menikmati kekecewaan tersebut. Setelah puas bersedih-sedih, fokuskan diri pada semua yang sudah Anda miliki saat ini. Banggalah dan hargai apa yang sudah Anda punya sekarang.
Segera temui dokter
Biarpun baru menikah beberapa bulan, jika hasil tes kehamilan selalu negatif, tidak ada salahnya segera temui dokter kandungan untuk melihat apakah ada kemungkinan ketidaksuburan (infertilitas) pada Anda ataupun pasangan. Bila semuanya baik-baik saja, dokter akan memberikan saran bagaimana mempercepat proses kehamilan. Bila ternyata ada masalah, dokter bisa segera menanganinya atau merujuk Anda berdua ke spesialis kesuburan. Setiap kali ada jadwal konsultasi, usahakan datang bersama pasangan.
Deasy Christina Siallagan