Memang tak mudah untuk memastikan dengan cepat bahwa tubuh istri alergi terhadap sperma suaminya. Yuk kenali prosesnya.
-Saat pertama kali sperma masuk, tubuh istri biasanya belum memberikan respons dengan membentuk antibodi. Antibodi adalah respos alami kekebalan tubuh untuk menghadapi zat asing (disebut antigen) yang dianggap membahayakan. Dalam kasus alergi sperma, antibodi diproduksi oleh tubuh untuk menghadapi sperma yang dianggap sebagai antigen.
-Awalnya, antibodi tidak langsung terbentuk. Barulah setelah beberapa kali terpapar sperma yang sama dari suaminya, tubuh istri membentuk antibodi sebagai reaksi. Pertemuan antara antigen dan antibodi ini menimbulkan rangsangan yang akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
-Memang, tak semua perempuan membentuk antibodi terhadap (alergi) sperma, dan tak semua sperma merangsang terbentuknya antibodi pada perempuan. Dengan kata lain, bisa saja jika berpasangan dengan pria lain, tubuh si perempuan tidak mengeluarkan reaksi alergi terhadap sperma yang diterimanya. Itu semua bergantung pada proses pelapisan sperma seorang pria selama pembentukannya di testis (spermatogenesis). Pelapisan yang tidak sempurna inilah yang akan merangsang alergi atau dikeluarkannya antibodi oleh tubuh perempuan.
Alergi terjadi ketika pada saat sperma memasuki organ reproduksi istri, lalu sistem imunnya mengeluarkan sekresi antibodi terhadap sperma. Sekresi antibodi ini akan menghambat gerak sperma di dalam vagina kala mencapai sel telur. Memang, bisa saja ada yang berhasil lolos dan kemudian berhasil membuahi sel telur. Namun umumnya, sperma yang menggumpal tak bisa melanjutkan perjalanannya ke tuba falopi (saluran telur) untuk bertemu sel telur. Inilah yang disebut kemandulan, yaitu kemandulan yang diatur oleh sistem imun tubuh istri.
REAKSI ALERGI SPERMA TAK SAMAReaksi alergi sperma tak selalu sama pada masing-masing perempuan. Ada yang mengalami pembengkakan lokal di vagina, panas, dan gatal, ada juga yang tak mengalami reaksi apa-apa. Tetapi, reaksi semacam itu pun belum tentu karena alergi sperma, bukan? Bisa saja, saat berhubungan, suami menggunakan obat-obatan oles agar bisa ereksi lama. Asal tahu saja, kandungan dalam obat oles itu dapat menimbulkan reaksi alergi pada istri. Jadi belum tentu alergi terhadap spermanya.
Yang jelas, bila karena sperma, reaksi imun ini akan menyebar ke dalam darah (serum) dan selanjutnya disekresikan di vagina. Karena itu, pemeriksaan untuk menandakan adanya antibodi terhadap sperma bisa dilakukan pada sekret vagina, darah (serum), dan juga cairan mani.