Perkembangan Janin Minggu Ke-12

By Faras, Minggu, 6 Juli 2014 | 12:00 WIB
Perkembangan Janin Minggu Ke-12 (Faras)

Perkembangan janin di  minggu Ke-12 atau  minggu ke-14 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) ini janin bernapas! Ini menandakan paru-parunya mulai difungsikan.Perkembangan Janin di minggu ke-12:

Panjang janin minggu ke-12  dari puncak kepala sampai bokong sekitar 80-100 mm, bobotnya seputar 25-28 gram. Di minggu ini, penampilan fisik janin boleh dibilang sudah sempurna. Struktur organ-organ tubuh telah lengkap walaupun masih terus berkembang.

 Kemampuan Janin:

Di minggu ini janin minggu ke-12 belajar untuk bernapas. Ini menandakan paru-parunya mulai difungsikan. Tentu saja tak ada udara atau oksigen di dalam rahim. Kebutuhan akan oksigen didapatkan dari plasenta melalui tali pusat. Bagi janin, tali pusat kadang dipakai sebagai alat mainan. Makanya, kerap terjadi tali pusat melingkar di leher dan tubuh janin. Namun tak usah khawatir karena tali pusat sangat elastis. Kemampuan lainnya, gerakan janin makin aktif namun sudah lebih halus. Janin minggu ke-12  bisa menekuk, menegangkan serta memutar jari-jemarinya. Begitu pula tangan, pergelangan tangan, kaki, lutut serta jari-jari kaki sudah bisa digerakkan.

Perubahan Pada Calon Ibu:

Sebagian besar ibu hamil mulai tak mengalami morning sickness. Perutnya makin besar, tapi ukuran janin masih tergolong kecil. Itulah mengapa, meski janin aktif bergerak, namun Anda belum dapat merasakan gerakannya itu. Kendati demikian, refleks terhadap sentuhan semakin peka, sehingga tak ada salahnya bila Anda mengelus-elus perut sendiri. Janin minggu ke-12 mungkin akan merasakan sentuhan lembut tersebut meskipun sekali lagi Anda belum bisa merasakan gerakannya.

 Keluhan Yang Dialami:

Umumnya keluhan sembelit muncul di usia kehamilan 12-14 minggu, karena usus tertekan oleh rahim yang kian membesar. Lewat usia tersebut, rahim akan keluar dari rongga panggul sehingga keluhan ini pun hilang. Namun akan muncul lagi di minggu-minggu terakhir kehamilan, lantaran kepala janin akan turun sehingga menekan usus. Sebenarnya, sembelit dapat terjadi di sepanjang kehamilan. Antara lain dikarenakan pola makan yang kurang baik dan kurang minum. Itulah mengapa, ibu hamil amat dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, beragam dan bervariasi. Juga tak lupa banyak minum, minimal 2-3 liter per hari.